| dc.description.abstract | Salah satu masalah gizi yang dialami oleh anak usia balita adalah gizi kurang dan buruk. Masalah ini meningkat dari tahun ke tahunnya baik di negara maju maupun di negara berkembang. Kurang gizi erat hubungannya dengan rendahnya perkembangan kognitif dan menyebabkan penurunan kecerdasan anak. Konsumsi pangan akan secara langsung berpengaruh terhadap status gizi. Rendahnya jumlah dan kualitas konsumsi pangan merupakan salah satu penyebab utama terjadinya masalah gizi. Perbaikan dan peningkatan gizi harus dilakukan secara merata ke seluruh Indonesia sampai ke daerah yang terpencil dan ke seluruh golongan masyarakat, termasuk masyarakat adat atau tradisional. Salah satu masyarakat adat yang ada di Jawa Barat adalah masyarakat adat Kasepuhan Ciptagelar dan Sinar Resmi yang masih memelihara warisan budaya dan sistem pertanian dari para leluhurnya. Perbedaan karakteristik sosio budaya dan ekologi kedua kasepuhan ini menghasilkan kebiasaan dan pola konsumsi pangan yang juga spesifik.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis keterkaitan antara kualitas konsumsi pangan dengan status gizi anak usia 2-5 tahun pada masyarakat adat Kasepuhan Ciptagelar dan Sinar Resmi. Tujuan khusus dari penelitian ini adalah 1) mengidentifikasi karakteristik subjek, sosial ekonomi keluarga, dan morbiditas subjek di masing-masing kasepuhan; 2) menilai ketersediaan pangan keluarga, konsumsi pangan (kualitas dan kuantitas), dan status gizi subjek di masing-masing kasepuhan; 3) menganalisis perbedaan karakteristik subjek, sosial ekonomi keluarga, morbiditas, ketersediaan pangan, konsumsi pangan (kualitas dan kuantitas), dan status gizi subjek antara Kasepuhan Ciptagelar dan Sinar Resmi; 4) menganalisis hubungan karakteristik subjek, sosial ekonomi keluarga, morbiditas, ketersediaan pangan, konsumsi pangan (kuantitas dan kualitas) dengan status gizi.
Penelitian ini menggunakan desain cross-sectional yang dilaksanakan pada bulan Januari 2015 sampai dengan Februari 2016 di dua masyarakat adat, yaitu Kasepuhan Ciptagelar dan Kasepuhan Sinar Resmi di Desa Sirna Resmi. Penelitian ini seluruhnya menggunakan data dari hasil penelitian hibah Neys-van Hoogstraten Foundation (NHF) yang berjudul “Social Changes, Food And Nutrition Systems, And Dietary Diversity Of Indigenous People In West Java: A Study In Kasepuhan Ciptagelar And Sinar Resmi” (Patriasih et al. 2016). Subjek penelitian berjumlah 104 anak laki-laki dan perempuan berusia 2-5 tahun. Data karakteristik subjek, sosial ekonomi keluarga, sanitasi lingkungan, kebiasaan makan keluarga, ketersediaan pangan, dan morbiditas subjek diperoleh melalui wawancara dengan menggunakan kuesioner. Data konsumsi pangan diperoleh melalui wawancara dengan menggunakan kuesioner food recall 1x24 jam dan semi quantitative food frequency questionnaire. Berat badan anak diukur langsung menggunakan timbangan injak yang telah dikalibrasi dengan ketelitian 0.1 kg serta pengukuran tinggi badan anak menggunakan microtoise dengan ketelitian 0.1 cm. Data berat badan dan tinggi badan subjek diolah menjadi data status gizi berdasarkan berat badan menurut usia (BB/U), tinggi badan menurut usia (TB/U), dan berat badan
menurut tinggi badan (BB/TB). Data kualitas konsumsi pangan diolah menggunakan Indeks Gizi Seimbang 3-60 (IGS3-60). Penyajian data menggunakan distribusi frekuensi dan persentase. Analisis statistik yang digunakan adalah independent t-test dan Mann-Whitney untuk uji beda serta Spearman dan Pearson untuk uji korelasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar subjek (57.32%) berjenis kelamin laki-laki di Kasepuhan Ciptagelar dan rata-rata usia subjek adalah 40.82±10.48 bulan. Sedangkan di Kasepuhan Sinar Resmi laki-laki dan perempuan mempunyai proporsi yang seimbang dan rata-rata usia subjek 39.64±7.95 bulan. Sebagian besar subjek di Kasepuhan Ciptagelar berada pada kategori cukup untuk tingkat kecukupan energi (68.29%) maupun protein (63.41%). Sedangkan untuk Kasepuhan Sinar Resmi, sebagian besar subjek tingkat kecukupan energinya berada pada kategori defisit (59.09%) dan tingkat kecukupan proteinnya berada pada kategori cukup (54.55%). Hampir keseluruhan subjek di dua kasepuhan memiliki kualitas konsumsi pangan yang berada pada kategori buruk. Sebagian besar subjek di Kasepuhan Ciptagelar berada pada kategori normal untuk status gizi berdasarkan BB/U (80.49%) dan BB/TB (97.56%), tetapi berdasarkan TB/U sebagian besar subjek (57.32%) berada pada kategori stunting. Subjek di Kasepuhan Sinar Resmi sebagian besar (86.36%; 72.73%; 90.91%) memiliki status gizi normal untuk tiga indikator tersebut. Terdapat perbedaan yang signifikan antar dua kasepuhan pada pekerjaan orang tua. Ketersedaan energi dan protein di Kasepuhan Ciptagelar signifikan lebih tinggi daripada di Kasepuhan Sinar Resmi. Subjek yang mengalami stunting signifikan lebih tinggi di Kasepuhan Ciptagelar daripada di Kasepuhan Sinar Resmi. Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara kualitas konsumsi pangan subjek dengan status gizi subjek. Subjek dengan kualitas konsumsi yang lebih baik cenderung memiliki status gizi yang lebih baik pula. Terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan gizi ibu, morbiditas subjek, dan ketersediaan pangan subjek dengan status gizi subjek. | id |
