dc.description.abstract | Perubahan iklim telah terjadi. Variabilitas iklim merupakan gejala
yang ditimbulkan akibat perubahan iklim. Variabilitas iklim menyebabkan
fluktuasi curah hujan tidak dapat diprediksi dan cenderung tidak menentu.
Pertanian merupakan salah satu sektor yang paling sensitif terhadap
variabilitas iklim. Perubahan pola hujan menjadi ancaman terbesar, karena
begitu banyak petani mengandalkan langsung pada hujan untuk kegiatan
pertanian dan mata pencahariannya, setiap perubahan curah hujan
menyebabkan resiko besar.
Penelitian ini bertujuan untuk 1) mengidentifikasi dampak variabilitas
iklim terhadap kondisi sosial-ekonomi rumah tangga petani padi; 2)
menganalisis dampak variabilitas iklim terhadap struktur nafkah rumah
tangga petani padi dan 3) mengidentifikasi mekanisme adaptasi dan
resiliensi rumah tangga petani padi dalam menghadapi dampak buruk
variabilitas iklim. Pengumpulan data dilakukan dengan metode survei di dua
desa, Kalianyar dan Krangkeng, Kabupaten Indramayu. Jumlah responden
adalah 90 orang yang ditentukan secara purposive, 40 orang mewakili
responden di Kalianyar dan 50 orang responden di Krangkeng. Kedua desa
dipilih karena pada tahun 2017 mengalami kekeringan akibat variabilitas
iklim. Metode analisis yang digunakan adalah perhitungan indeks dan
metode analisis deskriptif.
Penilaian kerentanan rumah tangga petani dihitung menggunakan
Livelihood Vulnerablity Index (LVI). Nilai LVI untuk rumah tangga petani
di Desa Kalianyar adalah 0.398 sedangkan rumah tangga petani di Desa
Krangkeng sebesar 0.389. Nilai tersebut menunjukkan bahwa Desa
Kalianyar lebih rentan dibandingkan Desa Krangkeng. Kerentanan terhadap
variabilitas iklim menimbulkan berbagai macam risiko antara lain: risiko
sosial, ekonomi, ekologi dan kelembagaan. Variabilitas iklim menyebabkan
perubahan komposisi nafkah rumah tanga petani, rumah tangga petani di
Desa Kalianyar mempunyai sumber nafkah yang lebih beragam
dibandingkan dengan rumah tangga petani di Desa Krangkeng. Rumah
tangga petani di Desa Krangkeng bertumpu pada sumber pendapatan
pertanian. Rumah tangga petani melakukan strategi adaptasi ekologi,
ekonomi dan sosial dengan memanfaatkan ketersediaan modal yang
dimiliki. Bentuk resiliensi yang banyak dilakukan rumah tangga petani
adalah bekerja di sektor non farm. Dengan melakukan mekanisme adaptasi
tersebut, rumah tangga petani dapat membangun ketahanan penghidupan
yang memungkinkan mereka untuk menetralkan efek yang merugikan dari
perubahan lingkungan atau variabilitas iklim. | id |