Show simple item record

dc.contributor.advisorNeviaty P Zamani, Neviaty P
dc.contributor.advisorPrartono, Tri
dc.contributor.advisorArman, Ali
dc.contributor.authorRevany, Retia
dc.date.accessioned2018-11-19T07:45:16Z
dc.date.available2018-11-19T07:45:16Z
dc.date.issued2018
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/95185
dc.description.abstractKeberadaan ekosistem terumbu karang di perairan Pulau Tunda dan Gugusan Pulau Pari sangat penting bagi masyarakat lokal dan negara. Kedua perairan ini merupakan sumber mata pencaharian masyarakat, sumber makanan, sumber pendapatan negara, dan sumberdaya perikanan. Namun, tutupan terumbu karang di kedua perairan telah mengalami penurunan akibat banyak faktor, diantaranya pencemaran luat akibat limbah antropogenik. Aktifitas industri, perkebunan dan pemukiman dari daratan utama seperti kota Serang, Cilegon, Jakarta, Tanggerang dan Bekasi menjadi sumber tekanan antropogenik yang masuk di kedua perairan tersebut, akan tetapi limbah dari transportasi laut, rumah tangga masyarakat lokal, penginapan dan hotel serta aktivitas wisata di Pulau Tunda dan Pulau Pari menjadi sumber terbesar pencemaran di perairan ekosistem terumbu karang. Salah satu dampak yang telah terjadi adalah penurunan tutupan terumbu karang di kedua perairan. Kenaikan konsentrasi logam berat telah menurunkan densitas zooxanthella dan rapuhnya kerangka karang sehingga kematian terumbu karang lebih rentan terjadi. Penelitian pencemaran logam berat di Acropora sangat penting, dikarenakan keberadaannya lebih dominan ditemukan di perairan Indonesia dan memiliki kemampuan sebagai bioindikator pencemaran perairan untuk menghentikan atau mengurangi dampak sebelum sumber daya penting hilang. Spesies dominan pada lokasi penelitian adalah Acropora sp. yang digunakan sebagai sampel karang. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui variasi akumulasi unsur kelumit yang ditemukan pada kerangka karang Acropora sp. di dua lokasi penelitian yang berbeda. Penelitian dilaksanakan bulan Maret – September 2015 dan analisis logam unsur kelumit mengunakan Inductively Coupled Plasma optical emission spectrometry (ICP–OES) untuk unsur Al, Fe, Ni, Zn, Pb, Cu, dan Se. Distribusi konsentrasi unsur kelumit di Pulau Tunda adalah Al>Zn>Fe>Pb>Ni>Cu>Se. Sementara di lokasi Gugusan Pulau Pari variasi konsentrasi unsur kelumitnya adalah Al>Zn>Pb>Cu>Ni>Se>Fe. Pola akumulasi unsur kelumit yang dinormalisasikan dengan Ca di kedua lokasi untuk Ni/Ca, Al/Ca, Fe/Ca, Zn/Ca lebih tinggi ditemukan di Pulau Tunda. Sedangkan di Gugusan Pulau Pari yang ditemukan lebih tinggi adalah rasio logam Se/Ca. Sedangkan rasio Cu/Ca dan Pb/Ca pada kedua lokasi ditemukan sama. Rasio ini menunjukkan adanya input ekternal pada kedua lokasi seperti pencemaran industri yang meningkatkan pengaruh terestrial atau sedimentasi dari aktivitas pengerukan dan reklamasi di kedua lokasi.id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcMarine Scienceid
dc.subject.ddcCoral Reef Ecosystemid
dc.subject.ddc2016id
dc.subject.ddcPulau Pari-Jakartaid
dc.titleKajian Akumulasi Logam Berat Pada Acropora sp. di Pulau Tunda, Banten dan Gugusan Pulau Pari, Jakartaid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordakumulasiid
dc.subject.keywordacropora sp.id
dc.subject.keywordlogam beratid
dc.subject.keywordPulau Tundaid
dc.subject.keywordGugusan Pulau Pariid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record