Model Pendugaan Kerapatan Tegakan dengan Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi Geografi di DAS Cidanau Provinsi Banten
View/ Open
Date
2018Author
Khairiah, Rahmi Nur
Prasetyo, Lilik Budi
Setiawan, Yudi
Metadata
Show full item recordAbstract
Program Payments for Environmental Services (PES) di DAS Cidanau
merupakan bagian dari upaya konservasi tegakan sebagai jasa pengaturan air.
Pemberian imbal jasa, baik berupa pembayaran finansial dan non finansial
diberikan kepada pengelola lahan atas jasanya dalam mengkonservasi tegakan di
kawasan DAS Cidanau. Saat ini, pemantauan jumlah tegakan di lahan PES
dilakukan dengan cara menghitung langsung jumlah tegakan per hektar pada setiap
lahan oleh Tim Verifikasi. Pemantauan jumlah tegakan dengan metode tersebut
memerlukan waktu yang cukup lama dan biaya yang tidak sedikit, sehingga
pemantauan jumlah tegakan pada lahan PES di DAS Cidanau perlu dilakukan
dengan menggunakan metode baru yang lebih efektif, efisien dan akurat. Dengan
menggunakan teknologi penginderaan jauh dan sistem informasi geografi yang juga
diperkuat melalui survei lapangan, diharapkan dapat menjadi metode alternatif
yang lebih efektif, efisien dan akurat dibandingkan dengan metode pemantauan
konvensional. Dalam aplikasi penginderaan jauh di daerah pegunungan dengan
medan kasar yang serius, banyak kesulitan dan tantangan yang akan dihadapi
dibandingkan dengan permukaan tanah horizontal. Citra Landsat dari daerah medan
kasar seperti pegunungan, akan sulit terhindar dari efek topografi yang sangat
memengaruhi ketepatan kuantitatif model. Oleh karena itu, efek topografi harus
dikurangi atau dihilangkan. Dalam penelitian ini, koreksi topografi dengan model
rotasi empiris diaplikasikan pada lokasi penelitian.
Tujuan dari penelitian ini adalah mengembangkan model yang mampu
menduga jumlah tegakan per hektar dengan lebih efektif, efisien dan akurat.
Penelitian dilakukan pada bulan November 2015 di DAS Cidanau, Kabupaten
Serang dan Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten. Data penelitian terdiri dari
data lapangan yang diperoleh dari observasi lapang dan data penginderaan jauh
yang diunduh melalui situs earthexplorer. Penentuan plot penelitian dilakukan
dengan metode purposive random sampling. Total plot penelitian yang berhasil
disurvei untuk membangun model pendugaan kerapatan tegakan berjumlah 50 plot.
Pengumpulan data jenis pohon dilakukan pada struktur pertumbuhan tiang dan
pohon dengan diameter batang ≥ 10 cm. Pengambilan foto hemispherical dilakukan
di titik tengah plot dengan arah kamera menghadap kearah atas pada tripod dengan
ketinggian ± 1.50 meter.
Hasil koreksi topografi pada citra Landsat sangat ideal, hal ini ditunjukan oleh
reflektansi permukaan yang menghadap ke arah matahari berkurang sementara itu
untuk permukaan yang menghadap jauh dari matahari meningkat setelah koreksi
topografi. Model kerapatan tegakan dengan hemispherical photograph yang
diperkuat dengan sistem informasi geografi dapat digunakan sebagai metode
alternatif yang mampu menduga jumlah tegakan per hektar dengan lebih efektif,
efisien dan akurat dibandingkan dengan metode konvensional.
Collections
- MT - Forestry [1412]