Show simple item record

dc.contributor.advisorZamani, Neviaty P.
dc.contributor.advisorRiani, Etty
dc.contributor.authorRahmadani
dc.date.accessioned2018-11-19T05:24:50Z
dc.date.available2018-11-19T05:24:50Z
dc.date.issued2018
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/95150
dc.description.abstractKawasan terumbu karang memiliki nilai dan arti yang sangat penting dari segi sosial ekonomi dan budaya, bagi masyarakat di daerah pesisir yang menggantungkan hidupnya dari perikanan laut dangkal. Namun patut disayangkan kegiatan pemanfaatan dalam bentuk penangkapan ikan di kalangan masyarakat pesisir umumnya masih menggunakan cara-cara yang menyebabkan kerusakan pada kawasan terumbu karang. Kerusakan kawasan terumbu karang secara global meningkat dengan cepat dan semakin mengkhawatirkan selama beberapa tahun terakhir. Beberapa teknologi yang digunakan dalam upaya rehabilitasi kawasan terumbu yang rusak seperti transplantasi maupun biorock masih menggunakan bibit hasil fragmentasi dari alam. Fragmentasi karang untuk ditransplan dapat menyebabkan terganggunya fungsi reproduksi karang untuk beberapa keturunan baik pada karang fragmen maupun pada karang donor yang pada akhirnya merusak ekosistem terumbu karang. Untuk menutupi kekurangan tersebut maka metode rehabilitasi diarahkan ke metode rekruitmen. Akan tetapi dalam pelaksanaannya dibutuhkan informasi yang cukup untuk mengetahui faktor pemicu dan waktu reproduksi karang pada daerah tropis. Sehingga perlu dilakukan pengamatan terhadap waktu reproduksi karang-karang terutama yang terdapat di perairan tropis. Penelitian ini dilakukan antara bulan Mei 2009 sampai Januari 2010 untuk melihat karakter perkembangan gonad karang target. Hewan uji atau karang target diambil spesies Galaxea fascicularis. Jenis karang ini diamati secara histologi setiap fase bulan untuk melihat perkembangan gonadnya. Parameter lingkungan juga diukur seperti pasang surut, kecepatan arus, suhu, salinitas, pH, Nitrat (NO3) dan fosphat (PO4). Parameter fisiologis dan lingkungan tersebut dikombinasikan agar dapat melihat karakter perkembangan gonad serta pengaruh dari lingkungannya. Hasil penelitian yang didapatkan untuk variabel lingkungan terdapat variasi akan tetapi sangat kecil. Jenis pasang surut di Makassar termasuk dalam jenis campuran condong keharian ganda. Bentukan arusnya cenderung mengarah ke utara pulau. Nilai suhu dan salinitas mengalami peningkatan pada akhir waktu pengamatan. pH Pulau Badi berada pada kisaran normal. Nitrat (NO3) dan fosphat (PO4) masih dalam variasi yang normal untuk lingkungan ekosistem terumbu karang. Pada pengamatan histologi gonad karang tersebut termasuk bertipe reproduksi gonokorik broadcast spawning. Dalam mesenteri filament ditemukan telur dengan berbagai ukuran yang memperlihatkan kematangan gonad yang tidak seragam sehingga memungkinkan terjadinya multiple spawning pada karang jenis Galaxea fascicularis. Perbandingan parameter lingkungan dengan fisiologis karang menunjukkan tidak adanya hubungan saling mempengaruhi secara langsung terhadap perkembangan gonad, akan tetapi perubahan kondisi lingkungan dapat menjadi sinyal untuk terjadinya spawning pada karang. Hal ini disebabkan oleh karena tidak adanya variasi ekstrim yang ditimbulkan oleh parameter lingkungan terukur di wilayah perairan tropis.id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcMarine Sciencesid
dc.subject.ddcGammal Developmentid
dc.subject.ddc2015id
dc.subject.ddcSulawesi Selatanid
dc.titleKajian Perkembangan Gonad Karang Keras Galaxea fascicularis (Linnaeus 1767) di Pulau Badi Kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatanid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordGonadal Developmentid
dc.subject.keywordBadi Islandid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record