dc.description.abstract | Dampak pemanasan global mempengaruhi suhu permukaan laut di wilayah
pesisir terutama ekosistem terumbu karang. Peningkatan suhu permukaan laut
yang meningkat dapat menyebabkan hewan karang menjadi stress dan terjadi
fenomena pemutihan karang. Taman Nasional Kepulauan Karimunjawa
merupakan kawasan konservasi yang merupakan kawasan terkontrol yang cocok
diteliti. Data biofisik ekosistem terumbu karang dari data Wildlife Conservation
Society (WCS) Indonesia memiliki runtun waktu 2009, 2012, 2013, dan 2016.
Parameter priori yang mempengaruhi kerentana nekosistem terumbu karang
terdiri ata sklorofil-a, suhu permukaan laut (SPL), degree heating week (DHW),
hotspot, particulate organic carbon (POC), photosynthetically active radiation
(PAR), Kecepatan arus permukaan, dan kecepatan angin. Penggunaan analisis
spasial data parameter di ekstrak menjadi data per lokasi pengambilan data
biofisik. Parameter utama dianalisis korelativitasnya dengan persen tutupan
karang keras, indeks kematian karang, bleaching index, dan level stres terhadap
pemutihan karang.
Status ekosistem terumbu karang dilihat dari persen tutupan karang pada
tahun 2016 terdapat 30 lokasi mengalami penurunan dari tahun sebelumnya, hal
ini menyebabkan meningkatkannya indeks kematian karang pada tahun tersebut.
Pemutihan karang pada tahun 2016 di Kepulauan Karimunjawa dipengaruhi oleh
thermal stress yang disebabkan nilai hotspot dan DHW yang cenderung positif
dalam jangka waktu 3 bulan.
Berdasarkan analisis komponen utama (PCA), tahun 2009 parameter yang
paling berkorelasi IMK adalah klorofil-a. Tahun 2012 berdasarkan PCA
parameter yang paling berkorelasi dengan delta HC adalah arus dengan tingkat
korelasi negatif rendah. Parameter yang berkaitan erat dengan parameter IMK
berdasarkan PCA pada tahun data 2012 adalah DHW dengan tingkat korelasi yang
negative sedang. Pada tahun 2013 menurut PCA parameter yang paling
berkorelasi dengan persen tutupan delta HC adalah IMK dengan tingkat korelasi
negative rendah. Tahun 2013 parameter yang paling berkorelasi dengan parameter
IMK adalah klorofil-a dengan tingkat korelasi positif sedang. Data tahun 2016
Parameter yang paling berkorelasi persen delta HC menurut PCA adalah IMK
dengan tingkat korelasi negatif kuat. Tahun 2016 parameter yang paling
berkorelasi dengan IMK menurut PCA adalah delta HC dengan tingkat korelasi
negatif kuat. Berdasarkan PCA untuk dikaitkan Bleaching Index (BI) pada tahun
2016, dimana Parameter yang paling berkaitan erat Bleaching Index dari
parameter lainnya adalah arus dengan tingkat korelasi negatif rendah. Respon dari
parameter terhadap kerentanan terumbu karang tiap-tiap tahun berbeda, hal ini
disebabkan karakteristik kondisi lingkungan setiap tahun berbeda. | id |