Show simple item record

dc.contributor.advisorHastuti, Dwi
dc.contributor.advisorSimanjuntak, Megawati
dc.contributor.authorArlianty, Lia Shafira
dc.date.accessioned2018-11-16T09:42:40Z
dc.date.available2018-11-16T09:42:40Z
dc.date.issued2018
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/95103
dc.description.abstractMasa balita adalah periode penting dalam tumbuh kembang anak. Usia 0-2 tahun adalah periode emas (golden age). Pada periode ini dibutuhkan stimulasi untuk memaksimalkan seluruh potensi yang dimiliki oleh anak. Stimulasi psikososial adalah stimulasi pendidikan dalam rangka mengembangkan kemampuan kognitif, fisik atau motorik, serta sosial emosi anak. Faktor lingkungan memengaruhi stimulasi psikososial melalui proses pengasuhan. Peran ibu sangat penting dalam pengasuhan. Kualitas pengasuhan dipengaruhi oleh dukungan sosial dari keluarga terdekat, dan harapan orang tua terhadap anak dimasa depan. Tujuan umum penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh nilai anak berdasarkan gender, dukungan sosial, dan peran ibu dalam pengasuhan terhadap stimulasi psikososial pada anak usia 2-3 tahun. Sementara itu, tujuan khusus dari penelitian ini adalah untuk (1) mengidentifikasi karakteristik keluarga, karakteristik anak, nilai anak berdasarkan gender, dukungan sosial, dan peran ibu dalam pengasuhan terhadap stimulasi psikososial pada anak usia 2-3 tahun, (2) menganalisis perbedaan nilai anak berdasarkan gender, dukungan sosial, dan peran ibu dalam pengasuhan terhadap stimulasi psikososial pada anak usia 2-3 tahun, (3) menganalisis hubungan karakteristik keluarga, karakteristik anak, nilai anak berdasarkan gender, dukungan sosial, dan peran ibu dalam pengasuhan dengan stimulasi psikososial, dan (4) menganalisis pengaruh karakteristik keluarga, karakteristik anak, nilai anak berdasarkan gender, dukungan sosial, peran ibu dalam pengasuhan terhadap stimulasi psikososial pada anak usia 2-3 tahun.. Desain penelitian menggunakan cross-sectional study, dilakukan di Kelurahan Kota Maksum Kecamatan Medan Labuhan dan Kelurahan Kota Besar Kecamatan Medan Area, Kota Medan pada bulan Agustus 2016 sampai September 2017. Contoh dalam penelitian ini adalah keluarga utuh yang mempunyai anak usia 2-3 tahun. Jumlah contoh dalam penelitian ini sebanyak 150 ibu yang terdiri dari 65 ibu anak laki-laki dan 85 ibu anak perempuan yang dipilih dengan metode Simple Random Sampling pada dua Kelurahan. Pengambilan data dilakukan dengan cara mengisi kuesioner. Kuesioner yang digunakan untuk mengukur nilai anak berdasarkan gender yaitu Value of Children (VCHILD) (Shek et al. 1993), kuesioner dukungan sosial menggunakan Multidimensional Scale of Perceived Social (Zimet 1988), peran ibu dalam pengasuhan dimodifikasi dari kuesioner Suciati (2013) dan data stimulasi psikososial menggunakan kuesioner HOME Inventory (Bradley & Caldwell 1983). Pengolahan dan analisis data dilakukan dengan menggunakan program Microsoft Excel, dan Statistical Package for Social Science (SPSS). Analisis data yang digunakan yaitu statistika deskriptif, uji beda ttest digunakan untuk melihat apakah terdapat perbedaan menurut jenis kelamin anak, uji korelasi digunakan untuk mengetahui hubungan antar variabel dan uji regresi digunakan untuk mengetahui pengaruh antar variabel. Hasil penelitian menunjukkan rata-rata usia anak laki-laki 29.29 bulan dan perempuan 30.67 bulan, rata-rata usia keseluruhan anak adalah 30.07 bulan. Ratarata usia ayah adalah 32.26 tahun dan ibu 28.71 tahun. Rata-rata tingkat pendidikan ayah dan ibu adalah tamatan SMA. Rata-rata jumlah anggota keluarga adalah 4 orang. Pendapatan perkapita berada pada rentang 180 000 - 2 000 000 dengan ratarata pendapatan Rp 709 526 perbulan. Nilai anak berada pada kategori sedang dengan rata-rata skor 69.77. Nilai anak yang paling tinggi berasal dari dimensi nilai psikologis (85.39) dan paling rendah yaitu dimensi nilai sosial (55.87). Tidak terdapat perbedaan antara nilai anak laki-laki dan perempuan pada orang tua di Kota Medan. Dukungan sosial berada dalam kategori tinggi dengan rata-rata skor 91.29. Dukungan sosial yang paling banyak diberikan oleh suami dan keluarga dekat kepada ibu yaitu dukungan emosional (95.33) dan dukungan terendah yang diterima ibu yaitu dukungan instrumental (87.11). Tidak terdapat perbedaan dukungan sosial pada orang tua anak laki-laki dan orang tua anak perempuan. Peran ibu dalam pengasuhan termasuk dalam kategori rendah dengan rata-rata skor 57.08. Tidak terdapat perbedaan peran ibu dalam pengasuhan pada anak laki-laki dan anak perempuan. Stimulasi psikososial. Rata-rata skor keseluruhan stimulasi psikososial yaitu 58.7 termasuk kedalam kategori rendah. Stimulasi yang paling tinggi diberikan ibu kepada anak yaitu tanggap rasa dan kata dengan skor (69.94) dan stimulasi terendah yaitu kesempatan variasi asuhan anak sebesar (48.27). Hasil penelitian mengemukakan bahwa semakin bertambah pendapatan perkapita maka nilai psikologis anak dan dukungan penghargaan yang diterima oleh ibu akan semakin baik, tetapi semakin bertambah pendapatan perkapita akan menjadikan nilai ekonomi anak semakin rendah. Semakin banyak jumlah anggota keluarga maka dukungan informasi dan dukungan penghargaan yang didapatkan akan semakin menurun. Semakin dewasa usia ibu serta ibu yang tidak bekerja memiliki peran dalam pengasuhan yang lebih baik. Semakin baik nilai anak, nilai psikologis anak, maka dukungan sosial, dukungan emosi, dukungan informasi, dan dukungan penghargaan yang didapatkan akan semakin baik. Begitupula apabila usia ibu semakin dewasa, nilai anak semakin baik, dukungan sosial yang diberikan semakin baik serta peran ibu dalam pengasuhan semakin baik, maka stimulasi psikososial yang dilakukan oleh ibu kepada anak akan semakin baik. Analisis regresi linier berganda diketahui bahwa usia ibu, lama pendidikan ibu dan dukungan sosial merupakan prediktor utama yang berpengaruh terhadap stimulasi psikososial. Berdasarkan hasil penelitian, saran yang dapat diberikan kepada beberapa pihak antara lain orangtua diharapkan meningkatkan harapan terhadap anak di masa depan berdasarkan kemampuan yang dimiliki anak, sebagai investasi masa depan (ekonomi, status sosial dan kebahagiaan) agar proses pemberian stimulasi bisa berjalan dengan baik. Orang tua lebih meningkatkan peran dalam pengasuhan terhadap anak serta menambah pengetahuan stimulasi psikososial melalui pendidikan parenting. Pendidikan untuk ibu mengenai bagaimana memberikan stimulasi kepada anak yang dapat dilakukan oleh tim penggerak PKK, kelompok PAUD, pemerintah (BKKBN dan BKB), perguruan tinggi atau aktivis serta lembaga-lembaga peduli anak-anak dan informasi melalui penyuluhan secara berkala.id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcFamilyid
dc.subject.ddcToddlerid
dc.subject.ddc2018id
dc.subject.ddcMedan, Sumater Utaraid
dc.titleNilai Anak berdasarkan Gender, Dukungan Sosial, Peran Ibu dalamPengasuhan, dan Stimulasi Psikososial pada Anak Usia 2-3 Tahunid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordtoodlerid
dc.subject.keyworddukungan sosialid
dc.subject.keywordnilai anakid
dc.subject.keywordperan ibu dalam pengasuhanid
dc.subject.keywordstimulasi psikososialid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record