Show simple item record

dc.contributor.advisorSoviana, Susi
dc.contributor.advisorRidwan, Yusuf
dc.contributor.authorIsmail, Irwan
dc.date.accessioned2018-11-15T04:24:33Z
dc.date.available2018-11-15T04:24:33Z
dc.date.issued2018
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/95082
dc.description.abstractForensik entomologi merupakan satu dari cabang ilmu entomologi dan ilmu forensik yang mempelajari serangga yang berhubungan dengan Post Mortem Interval (PMI). Metode yang lazim digunakan dalam membuat perkiraan PMI adalah interpretasi proses dekomposisi dan interpretasi aktivitas serangga. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi jenis lalat, menentukan kecepatan dekomposisi bangkai, mengukur jumlah dan waktu kedatangan lalat, juga faktorfaktor yang mempengaruhi aktivitas lalat di tiap-tiap lokasi pada waktu siang dan malam hari. Bangkai tikus putih (Rattus norvegicus) galur Sprague Dawley diletakkan pada waktu pagi hari (06.00 WIB) di empat lokasi yang berbeda yaitu sungai, hutan, luar ruangan, dan dalam ruangan. Semua lokasi tersebut berada di dekat pemukiman padat Dramaga, Bogor. Masing-masing lokasi ditempatkan tiga bangkai tikus. Bangkai tikus ditempatkan dalam perangkap berupa kandang persegi berukuran 60x60x60 cm3 dan berdinding kain kasa. Bagian bawah kandang berlubang, sehingga memungkinkan lalat masuk ke dalam kandang tapi tidak dapat keluar. Pengamatan tahapan dekomposisi bangkai dan penangkapan lalat yang memasuki perangkap dilakukan sampai pada tahap skeletal dari dekomposisi telah tercapai. Pengukuran suhu dan kelembapan lingkungan, suhu dan pH bangkai juga dilakukan dengan waktu dan frekuensi yang sama dengan koleksi lalat. Ragam jenis lalat yang ditemukan di semua lokasi adalah C. megacephala, C. bezziana, Chrysomya spp, Lucilia spp, C. rufifacies, C. saffranea, Sarcophaga spp, Calliphora spp, dan M. domestica. Persentase kehadiran lalat familia Calliphoridae berdasarkan jenis kelamin adalah 92.23% betina dan 7.77% jantan. Lalat Musca domestica dan Sarcophaga spp semuanya adalah betina. Semua jenis lalat tersebut ditemukan di keempat lokasi kecuali Calliphora spp dan M. domestica. Lalat Calliphora spp tidak ditemukan pada bangkai di sungai, sedangkan M. domestica hanya ditemukan di luar ruangan. Waktu dekomposisi bangkai di hutan adalah 92 jam, luar ruangan 100 jam, sungai 72 jam, dan di dalam ruangan 112 jam. Pada umumnya puncak aktivitas lalat-lalat tersebut tertangkap pada waktu sore hari. Semua jenis lalat yang tertangkap di semua lokasi didapatkan beraktivitas pada malam hari kecuali Challiphora spp di hutan dan C. saffranea di dalam ruangan. Lalat C. megacephala mendominasi bangkai di sungai dan hutan, sedangkan C. bezziana mendominasi di luar ruangan dan Lucilia spp dalam ruangan. Lalat C. megachephala dan C. bezziana ditemukan mendatangi bangkai di sungai pada tahap bloated sampai akhir tahap pengamatan dekomposisi. C. megacephala ditemukan pada bangkai di hutan dari tahap awal dekomposisi sampai skeletal stage, sedangkan C. bezziana hadir sampai tahap akhir postdecay. Lalat C. bezziana dan C. megacephala selalu tertangkap sejak fresh stage sampai skeletal stage pada bangkai di luar ruangan dan populasi lalat tersebut tinggi di akhir bloated stage sampai decay stage. Lucilia spp ditemukan mendatangi bangkai sejak fresh stage sampai postdecay stage dan Calliphora spp dari fresh stage sampai decay stage pada bangkai di dalam ruangan.id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcAnimal Parasitesid
dc.titleRagam Jenis dan Aktivitas Lalat Dekomposer (Diptera: Cyclorrhapha) pada Bangkai Tikus Putih sebagai Indikator Forensik.id
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordentomologi forensikid
dc.subject.keywordDramaga Bogorid
dc.subject.keywordbangkai tikus putihid
dc.subject.keyworddekomposisi bangkaiid
dc.subject.keywordlalat Cyclorrhaphaid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record