Ragam Jenis dan Aktivitas Lalat Dekomposer (Diptera: Cyclorrhapha) pada Bangkai Tikus Putih sebagai Indikator Forensik.
Abstract
Forensik entomologi merupakan satu dari cabang ilmu entomologi dan ilmu
forensik yang mempelajari serangga yang berhubungan dengan Post Mortem
Interval (PMI). Metode yang lazim digunakan dalam membuat perkiraan PMI
adalah interpretasi proses dekomposisi dan interpretasi aktivitas serangga.
Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi jenis lalat, menentukan kecepatan
dekomposisi bangkai, mengukur jumlah dan waktu kedatangan lalat, juga faktorfaktor
yang mempengaruhi aktivitas lalat di tiap-tiap lokasi pada waktu siang dan
malam hari.
Bangkai tikus putih (Rattus norvegicus) galur Sprague Dawley diletakkan
pada waktu pagi hari (06.00 WIB) di empat lokasi yang berbeda yaitu sungai,
hutan, luar ruangan, dan dalam ruangan. Semua lokasi tersebut berada di dekat
pemukiman padat Dramaga, Bogor. Masing-masing lokasi ditempatkan tiga
bangkai tikus. Bangkai tikus ditempatkan dalam perangkap berupa kandang
persegi berukuran 60x60x60 cm3 dan berdinding kain kasa. Bagian bawah
kandang berlubang, sehingga memungkinkan lalat masuk ke dalam kandang tapi
tidak dapat keluar. Pengamatan tahapan dekomposisi bangkai dan penangkapan
lalat yang memasuki perangkap dilakukan sampai pada tahap skeletal dari
dekomposisi telah tercapai. Pengukuran suhu dan kelembapan lingkungan, suhu
dan pH bangkai juga dilakukan dengan waktu dan frekuensi yang sama dengan
koleksi lalat.
Ragam jenis lalat yang ditemukan di semua lokasi adalah C. megacephala,
C. bezziana, Chrysomya spp, Lucilia spp, C. rufifacies, C. saffranea, Sarcophaga
spp, Calliphora spp, dan M. domestica. Persentase kehadiran lalat familia
Calliphoridae berdasarkan jenis kelamin adalah 92.23% betina dan 7.77% jantan.
Lalat Musca domestica dan Sarcophaga spp semuanya adalah betina. Semua jenis
lalat tersebut ditemukan di keempat lokasi kecuali Calliphora spp dan M.
domestica. Lalat Calliphora spp tidak ditemukan pada bangkai di sungai,
sedangkan M. domestica hanya ditemukan di luar ruangan. Waktu dekomposisi
bangkai di hutan adalah 92 jam, luar ruangan 100 jam, sungai 72 jam, dan di
dalam ruangan 112 jam. Pada umumnya puncak aktivitas lalat-lalat tersebut
tertangkap pada waktu sore hari. Semua jenis lalat yang tertangkap di semua
lokasi didapatkan beraktivitas pada malam hari kecuali Challiphora spp di hutan
dan C. saffranea di dalam ruangan. Lalat C. megacephala mendominasi bangkai
di sungai dan hutan, sedangkan C. bezziana mendominasi di luar ruangan dan
Lucilia spp dalam ruangan.
Lalat C. megachephala dan C. bezziana ditemukan mendatangi bangkai di
sungai pada tahap bloated sampai akhir tahap pengamatan dekomposisi. C.
megacephala ditemukan pada bangkai di hutan dari tahap awal dekomposisi
sampai skeletal stage, sedangkan C. bezziana hadir sampai tahap akhir postdecay.
Lalat C. bezziana dan C. megacephala selalu tertangkap sejak fresh stage sampai
skeletal stage pada bangkai di luar ruangan dan populasi lalat tersebut tinggi di
akhir bloated stage sampai decay stage. Lucilia spp ditemukan mendatangi
bangkai sejak fresh stage sampai postdecay stage dan Calliphora spp dari fresh
stage sampai decay stage pada bangkai di dalam ruangan.
Collections
- MT - Veterinary Science [909]