Show simple item record

dc.contributor.advisorKrisnatuti, Diah
dc.contributor.advisorYuliati, Lilik Noor
dc.contributor.authorRiska, Hotmauli Adina
dc.date.accessioned2018-11-15T01:51:25Z
dc.date.available2018-11-15T01:51:25Z
dc.date.issued2018
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/95063
dc.description.abstractKondisi remaja di Indonesia saat ini semakin mengkhawatirkan. Data Komisi Nasional Perlindungan Anak Indonesia KPAI sejak tahun 2011 hingga 2017 menunjukkan peningkatan kasus anak berhadapan dengan hukum, kasus anak sebagai pelaku kekerasan di sekolah, dan kasus siswa menjadi pelaku tawuran. Kasus tersebut termasuk perilaku antisosial, yaitu perilaku-perilaku yang menyimpang dari norma-norma, baik aturan keluarga, sekolah, masyarakat, maupun hukum. Perilaku anti sosial anak perlu dikendalikan dengan mengembangkan perilaku yang bertentangan, yaitu perilaku prososial. Perilaku prososial remaja berkaitan dengan penilaian remaja terhadap dirinya yang dibentuk melalui interaksi remaja dengan orang-orang disekitarnya. Tujuan umum dilaksanakannya penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh interaksi orang tua-anak, interaksi saudara kandung, interaksi dengan teman sebaya, dan self-esteem terhadap perilaku prososial remaja awal. Tujuan khusus penelitian ini, yaitu (1) Menganalisis perbedaan interaksi orang tua-anak, interaksi saudara kandung, interaksi dengan teman sebaya, self-esteem, dan perilaku prososial remaja awal berdasarkan jenis kelamin; (2) Menganalisis pengaruh karakteristik remaja, karakteristik saudara kandung, karakteristik keluarga, interaksi orang tua-anak, interaksi saudara kandung, interaksi dengan teman sebaya, dan self-esteem terhadap perilaku prososial remaja awal. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional study dan metode survey dengan menggunakan kuesioner sebagai alat bantu pengumpulan data. Lokasi penelitian dilakukan di SMP Negeri 1 Dramaga yang dipilih secara purposive untuk mendapatkan responden remaja yang beragam. Waktu penelitian dilaksanakan pada April 2018. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa dan siswi kelas VII dan VIII SMP Negeri 1 Dramaga yang memiliki saudara kandung dengan jenis kelamin sama. Jumlah populasi dalam penelitian ini adalah 374 orang. Teknik penarikan contoh yang digunakan adalah stratified random sampling. Jumlah contoh dalam penelitian ini adalah 200 orang siswa dengan 100 orang siswa laki-laki dan 100 orang siswa perempuan. Pengolahan dan analisis data dilakukan dengan menggunakan program Microsoft Excel dan Statistical Package for Social Science (SPSS). Analisis yang dilakukan meliputi analisis deskriptif, uji beda t-test, uji regresi linear berganda, dan analisis jalur. Interaksi keluarga dan interaksi dengan teman memiliki dua dimensi, yaitu dimensi closeness dan discord. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan signifikan dari persepsi interaksi dengan ayah berdasarkan jenis kelamin remaja. Terdapat perbedaan signifikan antara remaja laki-laki dan perempuan dari interaksi dimensi closeness dengan ibu (p-value=0.011), dengan saudara kandung (p-value=0.000), dan dengan teman (p-value=0.008). Interaksi dengan saudara kandung dimensi discord remaja perempuan lebih tinggi secara signifikan daripada remaja laki-laki (p-value=0.008). Rata-rata interaksi dengan ibu dimensi closeness paling tinggi dari semua interaksi mengindikasikan bahwa remaja paling sering melakukan interaksi yang menunjukkan penerimaan dan kehangatan dengan ibunya dibandingkan dengan ayah, saudara kandung berjenis kelamin sama, dan temannya. Penelitian ini memperlihatkan adanya hubungan positif antara urutan kelahiran remaja dengan interaksi saudara kandung dimensi discord dan usia saudara kandung berhubungan positif dengan interaksi saudara kandung dimensi closeness, sedangkan jarak usia berhubungan negatif dengan interaksi saudara kandung dimensi discord. Terdapat pengaruh positif interaksi dimensi closeness dengan ayah dan ibu terhadap self-esteem remaja dan adanya pengaruh negatif dari interaksi dengan teman dimensi discord terhadap self-esteem remaja. Hasil juga menunjukkan bahwa interaksi dimensi closeness dengan ibu, saudara kandung, dan teman serta self-esteem remaja berpengaruh positif terhadap perilaku prososial, sedangkan interaksi dengan ayah tidak memiliki pengaruh yang signifikan.id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcFamilyid
dc.subject.ddcInteractionid
dc.subject.ddc2018id
dc.subject.ddcBogor, Jawa Baratid
dc.titleInteraksi dengan Keluarga dan Teman, Self-Esteem serta Perilaku Prososial Remaja Awal.id
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordinteraksi orang tua-anakid
dc.subject.keywordinteraksi saudara kandungid
dc.subject.keywordinteraksi dengan temanid
dc.subject.keywordperilaku prososialid
dc.subject.keywordself-esteemid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record