Show simple item record

dc.contributor.advisorNoor, Erliza
dc.contributor.advisorSuptijah, Pipih
dc.contributor.authorRatnawulan, Anggun
dc.date.accessioned2018-11-12T03:55:22Z
dc.date.available2018-11-12T03:55:22Z
dc.date.issued2018
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/94984
dc.description.abstractAir pada industri pengolahan ikan digunakan hampir pada keseluruhan kegiatan proses produksi yang relatif kompleks. Kuantitas penggunaan air yang cukup tinggi untuk kegiatan proses produksi dan kegiatan operasional seringkali belum mendapat kontrol yang optimal. Kurangnya kontrol dan perhatian tersebut berdampak pada terjadinya inefisiensi, kebocoran, pemborosan dan meningkatnya volume limbah cair yang dihasilkan. Volume limbah cair yang tinggi selanjutnya mengakibatkan tingginya biaya operasional pengolahan air limbah. Salah satu upaya dapat dilakukan untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah dengan menerapkan teknik produksi bersih, antara lain dengan melaksanakan tata kelola yang apik, perbaikan proses, modifikasi teknologi, maupun penerapan strategi elimination, rethink, reduce, reuse, recycle, dan recovery. Penelitian ini mengambil studi kasus pada salah satu industri pengolahan ikan beku yang berlokasi di Pati, Jawa Tengah. Tujuan dari penelitian ini yaitu 1) mengidentifikasi penggunaan air pada unit pengolahan cumi dan udang; 2) mendapatkan teknik produksi bersih untuk meminimisasi penggunaan air dari sumber; 3) mendapatkan teknik produksi bersih melalui proses daur ulang air limbah dengan menggunakan kitosan; serta 4) menganalisis teknik produksi bersih secara teknik, ekonomi, lingkungan, dan penentuan skala prioritas. Penelitian ini dilakukan melalui metode pengamatan langsung, perhitungan neraca massa, pengambilan sampel, kuisioner pakar, serta studi literatur. Teknik produksi bersih yang didapatkan dari hasil studi yaitu 1) mengubah pola pikir melalui program pembuatan/perbaikan prosedur kerja dan pelatihan karyawan; 2) penerapan tata kelola yang apik dengan cara mengganti kran air yang rusak atau bocor; 3) modifikasi peralatan hemat air dengan cara memasang nozzle pada selang air; serta 4) melakukan daur ulang air limbah pencucian bahan baku agar dapat digunakan kembali. Masing-masing teknik produksi bersih tersebut memiliki nilai B/C Ratio > 1, dimana nilai keuntungan lebih tinggi daripada biaya yang harus dikeluarkan, sehingga layak untuk dilaksanakan. Pelaksanaan teknik produksi bersih tersebut membutuhkan skala prioritas dalam pelaksanaannya. Penentuan prioritas dilakukan dengan menggunakan metode Weighted Sum Method/Model (WSM). Kriteria yang digunakan untuk penilaian adalah kriteria teknik, ekonomi, dan lingkungan. Berdasarkan hasil penilaian kriteria teknik menjadi faktor utama, yang artinya kesesuaian teknik produksi bersih yang direkomendasikan sebaiknya yang mudah diterapkan, tersedia sumberdaya manusia yang memadai, serta tidak mengubah kualitas produk yang dihasilkan. Skor penilaian yang didapat dari hasil perhitungan WSM menunjukkan bahwa rethink menjadi pilihan pertama yang dilakukan, yang kemudian diikuti oleh tata kelola yang baik, modifikasi alat, dan daur ulang.id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcNatural Resourcesid
dc.subject.ddcSeafood Precessingid
dc.subject.ddc2010id
dc.subject.ddcPati-Jawa Baratid
dc.titlePeningkatan Efisiensi Penggunaan Air pada Proses Produksi di Industri Pengolahan Ikan Beku dengan Teknik Produksi Bersihid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordefisiensi airid
dc.subject.keywordindustri pengolahan ikanid
dc.subject.keywordteknik produksi bersihid
dc.subject.keywordWeighted Sum Method/Modelid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record