Potensi Lanskap Ruang Publik untuk Memperkuat Karakteristik Kota Pusaka Bukittinggi.
Abstract
Bukittinggi adalah kota yang terletak di Provinsi Sumatera Barat, merupakan
satu dari 30 kota pusaka di Indonesia yang ditetapkan melalui Program Penataan
dan Pelestarian Kota Pusaka (P3KP). Kota Bukittinggi memiliki karakter pusaka
yang kuat yang berasal dari pengaruh Pusaka Nagari Kurai V Jorong serta adanya
intervensi masa penjajahan Belanda dan Jepang. Ruang publik merupakan elemen
penting dalam membentuk lanskap Pusaka Kota Bukittinggi. Keselarasan karakter
lanskap ruang publik tersebut akan mendukung kawasan prioritas kota pusaka
menjadi kesatuan lanskap yang harmonis. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mempelajari karakter Kota Pusaka Bukittinggi dan Nagari Kurai V Jorong,
menganalisis lanskap ruang publik kawasan prioritas, serta menyusun rekomendasi
penataan ruang publik untuk memperkuat karakteristik kawasan prioritas. Metode
yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif dan spasial untuk
menganalisis karakter lanskap Nagari Kurai dan Kota Pusaka Bukittinggi, analisis
Scenic Beauty Estimation (SBE) untuk analisis visual lanskap ruang publik
kawasan prioritas pelestarian, serta analisis kuantitatif sederhana terhadap persepsi
masyarakat di sekitar kawasan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa daerah
prioritas yang dikenal sebagai kawasan Pasar Atas memiliki karakter berbukit
dengan tangga sebagai jalur akses ke daerah sekitarnya. Ruang publik di kawasan
Pasar Atas terdiri dari jalan satu arah, tangga, pasar, dan taman, dengan fungsi
utama sebagai kawasan wisata perdagangan. Usulan penataan ruang publik
berdasarkan karakter, kondisi, dan kualitas visual tapak di wilayah prioritas
memerlukan tindakan pelestarian yang berbeda. Pasar membutuhkan tindakan
restorasi dan rekonstruksi, karena kerusakan fisik di seluruh area. Jalan satu arah
perlu mengembalikan fungsi sebagai jalur koridor, tangga membutuhkan tindakan
konservasi karena secara umum lanskap memiliki kualitas, fisik, dan fungsi yang
cukup baik, kemudian taman perlu tindakan pemeliharaan, penanaman kembali
tanaman lokal, dan identitas tanaman bersejarah. Pemahaman dan pengetahuan
masyarakat dapat ditingkatkan oleh pemerintah dengan cara sosialisasi dan
penambahan unsur pendukung informasi dari warisan kota Bukittinggi di ruang
terbuka publik.
Collections
- UT - Landscape Architecture [1258]