dc.description.abstract | Cabai (Capsicum annuum) adalah salah satu komoditas sayuran yang mempunyai nilai ekonomi tinggi. Kendala dalam produksi cabai adalah penyakit tanaman. Informasi terbaru mengenai penyakit cabai cukup terbatas, sementara informasi ini sangat penting untuk pengelolaan penyakit yang tepat. Penelitian dilakukan pada masing-masing desa, empat kecamatan, Kabupaten Bogor sebagai salah satu pusat produksi cabai untuk mengevaluasi distribusi penyakit wilayah tersebut. Pengamatan dilakukan untuk mengetahui jenis penyakit, penyebab, dan perkembangannya dari waktu ke waktu pada masing-masing desa. Metode penelitian yang dilakukan terdiri atas metode survei dengan tahapan wawancara kepada petani, pengamatan secara visual penyakit di lapangan, kemudian dilakukan penghitungan insidensi dan keparahan penyakit, pengamatan pertumbuhan tanaman cabai, serta identifikasi patogen di laboratorium. Penyakit yang ditemukan di 4 desa di Kabupaten Bogor adalah bercak daun (Cercospora spp.), antraknosa (Colletotrichum gloeosporioides), layu bakteri (Ralstonia solanacearum), Geminivirus, dan tanaman kerdil yang disebabkan oleh nematoda (Helicotylenchus spp.) Insidensi rata-rata dari bercak daun, antraknosa, layu bakteri, dan Geminivirus masing-masing adalah 74.1%, 50%, 13.1%, dan 78.6%. Intensitas penyakit dari bercak daun, antraknosa, layu bakteri, dan Geminivirus masing-masing adalah 40.4%, 26.7%, 13.1%, dan 78.6%. | id |