dc.description.abstract | Penelitian ini bertujuan mendapatkan jenis pupuk organik untuk
meningkatkan produktivitas dan mutu benih tanaman kedelai (Glycine max L.).
Penelitian dilaksanakan di Kebun Percobaan Leuwikopo, Institut Pertanian Bogor,
Dramaga, Bogor pada bulan Desember 2017-April 2018. Jenis tanah Kebun
Percobaan Leuwikopo yaitu latosol. Rancangan perlakuan yang digunakan adalah
faktorial satu faktor dalam rancangan lingkungan kelompok lengkap teracak
dengan empat ulangan. Faktor yang diamati adalah jenis pupuk yang terdiri atas
enam taraf yaitu perlakuan P0 (tanpa pupuk anorganik dan pupuk organik), P1
(Pupuk anorganik), P2 (Abu sekam bakar), P3 (Bio organik), P4 (Pupuk organik
cair) dan P5 (Plant growth Promoting Rhizobacteria (PGPR)). Pengujian mutu
benih hasil produksi dilaksanakan di Laboratorium Pengujian dan Penyimpanan
Benih pada bulan April 2018. Pengujian tersebut terdiri atas pengujian daya
berkecambah, indeks vigor benih, potensi tumbuh maksimum, berat kering
kecambah normal dan bobot 100 butir benih. Hasil penelitian menunjukan bahwa
perlakuan pupuk organik tidak berpengaruh terhadap komponen pertumbuhan
vegetatif seperti tinggi tanaman, jumlah cabang per tanaman, dan jumlah daun
terkecuali daya tumbuh dan jumlah bintil akar. Perlakuan pupuk memberikan
pengaruh nyata terhadap produksi kedelai dan bobot 100 butir benih tetapi tidak
berpengaruh nyata terhadap jumlah polong per tanaman, jumlah polong isi, bobot
polong isi, bobot biji tanpa polong, jumlah butir per tanaman, jumlah cabang
produktif, dan bobot akar. Perlakuan pupuk tidak memberikan pengaruh nyata
pada komponen pengujian mutu benih yakni variabel daya berkecambah, indeks
vigor, potensi tumbuh maksimum dan bobot kering kecambah normal.
Penambahan pupuk organik yang menghasilkan produksi terbaik yaitu perlakuan
PGPR dengan dosis 10 g kg-1 benih. Semua perlakuan pupuk organik tidak
berpengaruh terhadap mutu fisiologis benih. | id |