Analisis Bioekonomi dan Produktivitas Ikan Kembung (Rastrelliger Kanagurta) di Teluk Jakarta (Studi Kasus: Perkapungan Nelayan KAlim Adem, Kelurahan Pluit Kecamatan Penjaringan Jakarta Utara).
Abstract
Tingginya persaingan antara nelayan pendatang dan nelayan lokal di Teluk
Jakarta menyebabkan eksploitasi terhadap ikan kembung meningkat dan
berpengaruh pada kondisi biologi dan ekonomi dalam penangkapan ikan kembung
Tujuan penelitian ini adalah menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi
pendapatan nelayan , menganalisis tingkat pemanfaatan ikan kembung (Rastrelliger
kanagurta) pada kondisi aktual, Maximum Sustainable Yield (MSY), Maximum
Economic Yield (MEY), dan Open Access (OA) ditinjau dari tingkat upaya (effort),
produksi (harvest), dan rente ekonomi, kemudian mengestimasi berapa perubahan
produktivitas ikan kembung yang terjadi di perairan Teluk Jakarta Teluk Jakarta.
Faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan nelayan yakni hasil tangkapan,
jarak, jumlah ABK, ukuran kapal (GT), dan investasi. R-square (R2) sebesar 89%
yang artinya variabel independent mempengaruhi variabel dependent secara
bersama-sama. Selanjutnya, berdasarkan hasil dari penelitian analisis bioekonomi
model Gordon–Schaefer dengan model surplus produksi Fox menunjukkan bahwa
tingkat pemanfaatan perikanan ikan kembung belum mengalami overfishing secara
ekonomi, namun mengalami overfishing secara biologi. Selain itu, hasil analisis
menunjukkan rata-rata perubahan produktivitas (productivity loss) pada periode
2013 hingga 2017 sebesar 52.522,080 kg dengan rata-rata nilai kerugian ekonomi
sebesar Rp 1.024.770.057,10