dc.description.abstract | Pertambahan jumlah penduduk mendorong peningkatan kebutuhan pangan.
Selain kebutuhan beras sebagai bahan pangan yang utama, manusia memerlukan
zat makanan lain untuk meningkatkan daya tahan tubuhnya. Ikan merupakan salah
satu penghasil protein yang sangat baik. Upaya peningkatan produksi bukanlah
perkara mudah karena mengingat lahan pertanian semakin berkurang karena
adanya pergeseran fungsi lahan pertanian ke fungsi non pertanian seperti
pembangunan infrastruktur. Pemerintah melalui Kementerian Perikanan dan
Kelautan muncul dengan ide pemanfaatan sumberdaya lahan yang sudah terbatas.
Ide ini tertuang dalam Program Minapadi 2017. Tujuan dari penelitian ini yaitu: 1)
mengidentifikasi pelaksanaan Program Minapadi 2017, 2) menganalisis struktur
biaya pada usahatani minapadi ketika diberikan subsidi, minapadi secara mandiri
dan usahatani sawah konvensional, 3) menganalisis manfaat ekonomi Program
Minapadi 2017 bagi petani penerima bantuan. Hasil dari penelitian menunjukan
bahwa pelaksanaan program minapadi 2017 belum maksimal dalam menciptakan
kemandirian karena dapat dilihat dari jumah petani yang semakin menurun dari
siklus pertama hingga siklus ke tiga. Berdasarkan hasil dari analisis pendapatan
dan struktur biaya, sistem minapadi lebih efektif digunakan oleh petani dengan
luas lahan yang luas yaitu lebih dari 0.39 Ha dalam penelitian, sedangkan petani
dengan luas lahan lebih sempit yaitu kurang dari 0.39 Ha lebih efektif
menggunakan usahatani sawah sistem konvensional karena ketika petani dengan
luas lahan sempit menggunakan sistem minapadi, penerimaan yang dihasilkan
petani tidak dapat menutupi biaya total. Metode yang digunakan dalam penelitian
ini adalah analisis pendapatan, analisis R/C rasio. analisis struktur biaya dan
analisis deskriptif. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa pendapatan petani
meningkat ketika mendapatkan bantuan dari pemerintah program minapadi 2017
dibandingkan ketika petani menggunakan sistem konvensional. | id |