dc.description.abstract | Desa Gunung Sari, Kecamatan Pamijahan, Kabupaten Bogor merupakan desa
yang berada di lereng Gunung Salak dan memiliki tiga sumber mata air, yaitu
Ciparay, Legok Tepus, dan Tanjakan Balok, yang dimanfaatkan oleh masyarakat.
Sejak tahun 2016, tidak semua masyarakat di desa tersebut bisa menikmati air
bersih sepanjang waktu dikarenakan terjadinya kekeringan. Terbatasnya akses air
bersih membuat masyarakat harus melakukan berbagai upaya untuk menanggulangi
terjadinya kekeringan, dan mengakibatkan kerugian ekonomi bagi masyarakat.
Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi pengelolaan sumber mata air Desa
Gunung Sari, mengidentifikasi pemanfaatan air oleh masyarakat, mengestimasi
kerugian ekonomi yang dirasakan masyarakat akibat kekeringan, serta
mengestimasi besarnya kesediaan masyarakat untuk berkontribusi dalam upaya
pengelolaan dan konservasi wilayah sekitar mata air. Metode yang digunakan
adalah analisis deskriptif, analisis kerugian ekonomi, serta metode turnbull untuk
mengestimasi besar kesediaan masyarakat untuk berkontribusi dalam upaya
pengelolaan dan konservasi wilayah mata air. Hasil penelitian menunjukan bahwa
pengelolaan air bersih dikelola oleh Unit Pengelola Sarana (UPS) Tirta Endah
dengan sistem pembayaran debit. Total penggunaan air oleh masyarakat sebesar
254,901m3/tahun dengan proporsi pemanfaatan oleh Sarana Rumah (SR) sebesar
90,4%, dan Sarana Niaga (SN) sebesar 9,6%. Total kerugian ekonomi masyarakat
akibat kekeringan sebesar Rp131.215.728/tahun. Besar kesediaan masyarakat
golongan SR dan SN untuk berkontribusi dalam upaya konservasi dan pengelolaan
sumber mata air adalah Rp1.265,08/m3 untuk golongan SR dan Rp1.583,33/m3
untuk golongan SN. | id |