dc.description.abstract | Sungai Barito merupakan jalur transportasi penting di Provinsi Kalimantan
Selatan bagi aktivitas masyarakat dan industri. Aktivitas industri perkapalan,
industri kayu dan pengangkutan batubara di perairan berpotensi menurunkan
kualitas air dan sedimen. Penelitian ini bertujuan mengetahui kandungan Timbal
(Pb), Kadmium (Cd), dan Merkuri (Hg) di air dan beberapa fraksi ukuran sedimen.
Penelitian dilakukan pada bulan April 2017 dengan mengambil 5 titik sampel dari
hulu sampai estuari Sungai Barito. Pendeteksian logam pada fraksi sedimen dan air
menggunakan Atomic Absorption Spectrometer (AAS). Perairan estuari Sungai
Barito mempunyai jenis pasang surut campuran condong ke harian tunggal dengan
salinitas berkisar 0-18 ppt. Kandungan logam berat Pb, Cd dan Hg di air berkisar
0,01-0,017 mg/L, <0,001-0,002 mg/L, dan 0,0001-0,0003 mg/L dan di sedimen dari
fraksi pasir hingga liat sebesar 0,37-1,81 mg/Kg, 0,14-0,5 mg/Kg dan 0,01-0,037
mg/Kg. Kandungan sedimen dasar dominan debu sebesar 93,48-99,42%. Perairan
estuari Sungai Barito belum tercemar logam Pb, Cd dan Hg (Kepmen LH 2004,
CEQG 2002 dan AMWQC 1999), namun jika dibandingkan dengan hasil penelitian
sebelumnya (Dwiyitno et al. 2008) maka terdapat peningkatan logam Pb dan Cd di
sedimen sebesar 2-5 kali lipat selama 13 tahun. | id |