Burung puyuh sama halnya seperti unggas lain, sangat mudah terpengaruh oleh perubahan lingkungan yang menyebabkan pelepasan hormon glukokortikoid. Glukokortikoid dapat menstimulasi adanya stres oksidatif dan penurunan sistem imun tubuh. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui potensi ekstrak pupa ulat sutra (Bombyx mori) dan melatonin untuk mengatasi stres oksidatif dan penurunan sistem imun pada puyuh yang telah diinduksi deksametason sebagai glukokortikoid sintetis. Penelitian ini menggunakan 32 ekor burung puyuh dewasa yang terlebih dahulu diberi deksametason dan kemudian dibagi menjadi 8 kelompok. Empat kelompok puyuh diberikan ekstrak pupa ulat sutra dengan volume 0 mg, 0.16 mg/kgbb, 0.32 mg/kgbb, dan 0.64 mg/kgbb serta empat kelompok puyuh diberikan melatonin dengan dosis 0 mg/0.16 kgbb, 1.10 mg/kgbb, 2.2 mg/kgbb, dan 0.528 mg/0.16 kgbb. Parameter yang diamati dari sistem imunitas puyuh adalah jumlah leukosit, diferensial leukosit, dan rasio heterofil/limfosit. Pemberian kedua suplemen dapat meningkatkan sistem imun puyuh pada saat kondisi normal. Hasil pemberian kedua suplemen tidak signifikan jika dibandingkan dengan kelompok yang tidak diberikan suplemen. Dapat disimpulkan bahwa pemberian ekstrak pupa ulat sutra dan melatonin tidak dapat memulihkan sistem imun puyuh lebih cepat setelah diberikan cekaman stress. Kata kunci: Antioksidan, Bombyx mori, burung puyuh, deksametason, melatonin
Abstract
Burung puyuh sama halnya seperti unggas lain, sangat mudah terpengaruh oleh perubahan lingkungan yang menyebabkan pelepasan hormon glukokortikoid. Glukokortikoid dapat menstimulasi adanya stres oksidatif dan penurunan sistem imun tubuh. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui potensi ekstrak pupa ulat sutra (Bombyx mori) dan melatonin untuk mengatasi stres oksidatif dan penurunan sistem imun pada puyuh yang telah diinduksi deksametason sebagai glukokortikoid sintetis. Penelitian ini menggunakan 32 ekor burung puyuh dewasa yang terlebih dahulu diberi deksametason dan kemudian dibagi menjadi 8 kelompok. Empat kelompok puyuh diberikan ekstrak pupa ulat sutra dengan volume 0 mg, 0.16 mg/kgbb, 0.32 mg/kgbb, dan 0.64 mg/kgbb serta empat kelompok puyuh diberikan melatonin dengan dosis 0 mg/0.16 kgbb, 1.10 mg/kgbb, 2.2 mg/kgbb, dan 0.528 mg/0.16 kgbb. Parameter yang diamati dari sistem imunitas puyuh adalah jumlah leukosit, diferensial leukosit, dan rasio heterofil/limfosit. Pemberian kedua suplemen dapat meningkatkan sistem imun puyuh pada saat kondisi normal. Hasil pemberian kedua suplemen tidak signifikan jika dibandingkan dengan kelompok yang tidak diberikan suplemen. Dapat disimpulkan bahwa pemberian ekstrak pupa ulat sutra dan melatonin tidak dapat memulihkan sistem imun puyuh lebih cepat setelah diberikan cekaman stress.
Collections
Related items
Showing items related by title, author, creator and subject.
-
Simulasi pelaksanaan seleksi dan sistem perkawinan pada puyuh (Coturnix coturnix japonica)
Zubaidah (1997)The purpose of this study was to utilize the available spread sheet software such as Lotus 1-2-3 for the simulation or selection programs. After validating, the simulation program was used to investigate selected and ... -
Pengaruh Sistem Perkawinan Asortatif terhadap Karkas Puyuh Betina Umur 8 Minggu
Slamet, Nia Kaniawati (1984)Penelitian i n i dilakukan d i Laboratorium Pemuliaan Unggas, Bagian Ilmu Produksi Ternak Unggas, Fakultas Peternakan, I n s t i t u t Pertanian Bogor. Mmulai tanggal 30 November 1983 sampai tanggal 10 Maret 1984. Tujuan ... -
Komponen sterol dalam ekstrak daun katuk (Sauropus androgynus) dan hubungannya dengan sistem reproduksi puyuh
Subekti, Sri | Piliang, Wiranda Gentini | Manalu, Wasmen | Murdiati, Tri Budhi (2007)Katuk (Sauropus androgynus L Merr) diketahui mengandung karotenoid, vitamin E, vitamin C, protein, dan komponen sterol. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh fitosterol dari daun katuk pada sistem reproduksi ...