dc.description.abstract | Badak sumatera merupakan mamalia herbivora asal Indonesia yang
terancam punah. Badak sumatera juga merupakan satwa yang sulit untuk
dikonservasi secara exsitu karena merupakan satwa yang sensitif pada perubahan
lingkungan dan rentan pada penyakit. Suaka Rhino Sumatera (SRS), Taman
Nasional Way Kambas (TNWK) merupakan program konservasi exsitu yang
bertujuan utama sebagai breeding center badak sumatera. Sebagai program
konservasi exsitu dapat dikatakan SRS berhasil dengan baik. Tujuan penelitian ini
adalah untuk mengidentifikasi ragam jenis lalat pengisap darah (hematophagous
flies) di SRS, TNWK serta hubungan lalat tersebut dengan lingkungan SRS.
Penelitian ini juga bertujuan mengetahui potensi lalat pengisap darah di SRS
sebagai pengganggu dan vektor penyakit badak sumatera. Spesimen dikoleksi
dengan metode Nzi trap dan sweeping net. Penangkapan spesimen dilakukan
selama 10 hari dari 29 Juli-7 Agustus 2017. Lalat pengisap darah yang tertangkap
kemudian diidentifikasi. Selain itu, diambil juga data suhu harian dengan
termometer dan data curah hujan dari BMKG. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa dari total 443 lalat pengisap darah yang dikoleksi terdiri atas 39 spesies
dan 3 genus (Tabanus, Chrysops dan Stomoxys). Spesies dengan dominasi
tertinggi dengan metode Nzi trap adalah C. fasciata (17.87%) dan dengan
sweeping net adalah T. incultus (11.85%). Tidak ada hubungan antara curah hujan
dan suhu harian dengan populasi lalat selama penelitian. Kandang observasi yang
terbuka serta lembab dan berlumpur memiliki jumlah lalat terbanyak. Populasi
lalat pengisap darah berpotensi sebagai pengganggu dan vektor penyakit pada
badak sumatera di SRS, TNWK. | id |