Show simple item record

dc.contributor.advisorHartono, Arief
dc.contributor.advisorAnwar, Syaiful
dc.contributor.authorTiffani, Shabila Esa
dc.date.accessioned2018-10-10T01:38:00Z
dc.date.available2018-10-10T01:38:00Z
dc.date.issued2018
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/94098
dc.description.abstractSebagian besar petani di Desa Petir Darmaga yang terletak di hulu sungai mempunyai kolam ikan. Petani biasanya membuang air kolam ikan ke kanal yang arah alirannya melewati sungai di Jakarta dan berakhir di Teluk Jakarta. Sementara lumpur oleh petani dikumpulkan di pinggir kolam dan dijadikan pengeras batas kolam. Ketika hujan, hara-hara dalam lumpur ini larut dan masuk ke dalam badan air seperti kanal dan akhirnya ke sungai. Hal ini dikhawatirkan akan menjadi bahan pencemar nitrat dan fosfat di sistem perairan. Oleh karena itu, upaya-upaya untuk mengurangi akumulasi fosfat dan nitrat di sungai-sungai perlu dilakukan dengan menjadikan lumpur dan air kolam ikan sebagai pupuk fosfor dan nitrogen atau sebagai bahan pembenah tanah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik pelepasan P yang tererap (terjerap) yang diberi perlakuan lumpur dan air kolam ikan setelah mengalami pengeringan selama tiga bulan. Contoh tanah diambil di Desa Petir Darmaga, Jawa Barat. Tanah 300g BKM kemudian dimasukkan ke dalam botol-botol dan diberi perlakuan lumpur kolam (b/b) dengan dosis 0%, 2.5%, 5%, 7.5% dan 10%. Satu set perlakuan diberi air kolam ikan dan satu set perlakuan diberi air aquadest, lalu diinkubasi selama satu bulan. Contoh tanah setelah percobaan erapan P dikeringkan selama tiga bulan, kemudian dilakukan sepuluh kali succesive resin extraction untuk melihat pola pelepasan P. Hasil sepuluh kali succesive resin extraction diolah dengan persamaan first order kinetic untuk mendapatkan konstanta kecepatan pelepasan P (k) dan maksimum P yang dilepaskan (a). Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan lumpur kolam ikan dengan air kolam ikan dalam 10 kali ekstraksi nyata meningkatkan pelepasan P dan pelepasan P tertinggi pada dosis 5% dengan penyiraman air kolam ikan. Hasil korelasi menunjukkan baik nilai k dan nilai a dengan pH tanah, C-organik tanah, P-tersedia tanah, N-total tanah, dan KTK tanah tidak berpengaruh nyata. Hal ini disebabkan karena adanya perubahan beberapa sifat tanah akibat pengeringan selama tiga bulan.id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcSoil Sciences and Land Resourcesid
dc.subject.ddcPhosphorusid
dc.subject.ddc2018id
dc.subject.ddcBogor, Jawa Baratid
dc.titlePemanfaatan Lumpur dan Air Kolam Ikan di Lahan Terpadu Pertanian dan Perikanan: Pola Pelepasan Fosfor Setelah Pengeringan Selama Tiga Bulanid
dc.typeUndergraduate Thesisid
dc.subject.keywordfirst order kineticid
dc.subject.keywordketersediaan Pid
dc.subject.keywordsuccessive resin extractionid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record