Show simple item record

dc.contributor.advisorNurani, Tri Wiji
dc.contributor.advisorHaluan, John
dc.contributor.authorSyukhriani, Silvy
dc.date.accessioned2018-10-08T02:21:36Z
dc.date.available2018-10-08T02:21:36Z
dc.date.issued2018
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/94026
dc.description.abstractKota Bengkulu merupakan satu-satunya kota yang memiliki pelabuhan perikanan di Provinsi Bengkulu. Ikan yang paling banyak didaratkan di Kota Bengkulu adalah ikan tongkol dan cakalang. Kedua ikan ini masuk kedalam ikan ekonomis penting di Indonesia. Kota Bengkulu memiliki potensi perikanan yang besar, namun kenyataanya masih belum termanfaatkan dengan baik. Kajian tentang pengembangan perikanan tongkol dan cakalang yang didaratkan di Kota Bengkulu perlu untuk dilakukan agar dapat memberi manfaat lebih khususnya bagi nelayan dan pemerintah daerah setempat. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan analisis soft system methodology (SSM) dan analisis sistem dinamis. Analisis soft system methodology (SSM) dilakukan untuk memahami situasi permasalahan dan membuat model konseptual untuk mengatasi permasalahan yang ada pada perikanan tongkol dan cakalang di Kota Bengkulu. Sedangkan analisis sistem dinamis dilakukan untuk mengetahui seberapa besar nilai manfaat yang akan diperoleh jika permasalahan sistem sudah teratasi di Kota Bengkulu. Pada analisis soft system methodologi (SSM) dilakukan 4 tahap. Tahap 1 dan tahap 2 dilakukan untuk pengungkapan situasi permasalahan yang hasilnya adalah rich picture, berupa gambar detail permasalahan perikanan tongkol dan cakalang berdasarkan beberapa aspek seperti aspek sumberdaya ikan, aspek teknis, aspek ekonomi-sosial dan aspek kelembagaan yang melibatkan stakeholder. Beberapa permasalahan yang teridentifikasi yaitu masalah pemberian bantuan kapal tidak tepat sasaran, fasilitas pelabuhan belum memadai, kinerja Syahbandar belum optimal dan tidak adanya industri pengolahan ikan tongkol dan cakalang di Kota Bengkulu. Tahap selanjutnya yaitu tahap 3 dan tahap 4 merupakan hasil pemikiran dari peneliti untuk menemukan solusi dari permasalahan-permasalahan yang ada. Pada tahap 3 menghasilkan output berbentuk Root Definition (RDs). RDs merupakan tujuan-tujuan yang ingin dicapai untuk menyelesaikan permasalahan yang ada. Tahap 4 dilakukan perancangan model konseptual yang dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah yang ada dan mengembangkan perikanan tongkol dan cakalang di Kota Bengkulu. Model konseptual yang dapat digunakan yaitu ketepatan dalam pemberian bantuan oleh DKP setempat, peningkatan fasilitas pelabuhan, peningkatan kinerja syahbandar dan membangun industri pengolahan tongkol dan cakalang. Perhitungan tentang gambaran nilai manfaat yang diperolah setelah dilakukan pengembangan dianalisis dengan sistem dinamis. Ada dua skenario yang disimulasikan berdasarkan effort optimum yaitu penambahan kapal 5% dan penambahan kapal 12.5% setiap tahunnya. Hasil simulasi menunjukkan bahwa penambahan kapal 12.5% menghasilkan nilai manfaat sebesar Rp27 433 934 976 (meningkat 48%) dari nilai manfaat saat ini dalam kurun waktu 10 tahun.id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcMarine Fisheries Technologyid
dc.subject.ddcFisheries Developmentid
dc.subject.ddc2017id
dc.subject.ddcBengkuluid
dc.titlePengembangan Perikanan Tongkol dan Cakalang Kota Bengkulu.id
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordBengkuluid
dc.subject.keywordcakalangid
dc.subject.keywordperikananid
dc.subject.keywordsoft systemid
dc.subject.keywordtongkolid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record