Show simple item record

dc.contributor.advisorBoer, Mennofatria
dc.contributor.advisorFachrudin, Achmad
dc.contributor.authorUtami, Nufaiza Fitri Chandra
dc.date.accessioned2018-10-05T03:45:45Z
dc.date.available2018-10-05T03:45:45Z
dc.date.issued2018
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/94007
dc.description.abstractTeluk Palabuhanratu menjadi basis perikanan tangkap terbesar di Provinsi Jawa Barat yang produksinya pada tahun 2014 mencapai 10 357 023 ton dan berpotensi mengalami penangkapan berlebih dengan berkembangnya alat penangkapan ikan yang digunakan nelayan. Eksploitasi berlebihan atas sumber daya perikanan yang bersifat terbuka (open access) makin marak terjadi, sehingga mendorong timbulnya berbagai upaya dalam pengelolaan perikanan yang berkelanjutan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis aspek biologi reproduksi ikan kembung lelaki dan ikan teri hitam di Teluk Palabuhanratu, menganalisis dinamika populasi ikan kembung lelaki dan ikan teri hitam di Teluk Palabuhanratu dan menganalisis tingkat eksploitasi ikan multispesies secara biologi dan ekonomi di Teluk Palabuhanratu, berdasarkan data hasil tangkapan yang didaratkan di Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Palabuhanratu. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei-September 2017. Data yang digunakan terdiri dari atas data primer (panjang ikan dan wawancara) dan data sekunder (data statistik perikanan dari DKP Kabupaten Sukabumi). Analisis data meliputi hubungan panjang bobot, faktor kondisi, Tingkat Kematangan Gonad, Indeks Kematangan Gonad, fekunditas, diameter telur, panjang pertama kali matang gonad, panjang pertama kali ikan tertangkap, parameter pertumbuhan, rekrutmen, mortalitas dan laju eksploitasi, analisis model bioekonomi, hubungan multispesies dan indeks musim penangkapan. Hasil menunjukkan bahwa ikan kembung memiliki pola pertumbuhan allometrik positif atau pertambahan bobotnya lebih dominan dibanding panjangnya, sedangkan ikan teri memiliki pola pertumbuhan allometrik negatif atau pertambahan panjangnya lebih dominan dibanding bobotnya. Nisbah kelamin ikan kembung lelaki 1:1,6 sedangkan pada ikan teri 1:1,7. Kedua ikan lebih cepat matang gonad pada jenis kelamin betina dibandingkan jantan. Musim pemijahan ikan kembung lelaki terjadi pada bulan Juli sedangkan ikan teri pada bulan Agustus. Fekunditas ikan kembung 5348-67423 butir sedangkan ikan teri 345-4711 butir yang merupakan partial spawner. Koefisien pertumbuhan (K) ikan kembung lelaki jantan sama dengan betina, sedangkan ikan teri jantan lebih tinggi dibandingkan betina. Puncak rekrutmen ikan kembung pada bulan Agustus dan ikan teri jantan pada bulan Februari sedangkan betina pada bulan April. Mortalitas yang disebabkan oleh penangkapan (F) memiliki nilai yang lebih tinggi dibandingkan dengan mortalitas alami (M). Laju eksploitasi ikan kembung lelaki dan ikan teri hitam di Palabuhanratu sudah melebihi 0.5 atau dapat dikatakan telah mengalami tangkap lebih. Berdasarkan nilai IMP, pola musim penangkapan ikan kembung lelaki terjadi pada bulan Juli hingga bulan Oktober dan musim penangkapannya ikan teri hitam terjadi pada bulan Juli hingga November. Status pemanfaatan ikan kembung lelaki dan ikan teri hitam berdasarkan perhitungan bioekonomi masih dapat ditingkatkan hasil tangkapan dan upaya penangkapannya, namun data perhitungan model analitik menghasilkan kondisi perikanan sudah di atas batasan hasil tangkapan optimum atau over exploited. Oleh karena itu perlu memperbaiki sistem pengelolaan seperti penutupan daerah atau musim penangkapan, pelaksanaan monitoring dan evaluasi dengan melibatkan semua elemen. Hubungan ketergantungan antara ikan kembung lelaki dan ikan teri hitam adalah kompetisi yang didukung dengan adanya kesamaan makanan yaitu plankton yang berasal dari filum bacilariophyta dan krustasea.id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcAquatic Resources Managementid
dc.subject.ddcMackerelid
dc.subject.ddc2017id
dc.subject.ddcSukabumi-Jawa Baratid
dc.titlePengelolaan Multispesies Ikan Kembung Lelaki (Rastrelliger kanagurta) dan Teri Hitam (Stolephorus commersonii) di Teluk Palabuhanratuid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordikan kembung lelakiid
dc.subject.keywordikan teri hitamid
dc.subject.keywordmultispesiesid
dc.subject.keywordpengelolaanid
dc.subject.keywordteluk Palabuhanratuid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record