Peran Quorum Sensing Bakteri pada Karakter dan Fungsi Bioflok dalam Sistem Akuakultur.
View/ Open
Date
2018Author
Fatimah, Nurul
Ekasari, Julie
Julyantoro, Pande Gde Sasmita
Widanarni
Metadata
Show full item recordAbstract
Teknologi bioflok adalah teknologi dalam sistem akuakultur yang
memungkinkan budidaya pada kepadatan yang tinggi dengan meminimalisir
pergantian air (zero water exchange). Fungsi bioflok dalam konversi limbah nutrien
dan sebagai pakan tambahan bagi organisme yang dibudidayakan sangat tergantung
pada pembentukan bioflok yang sangat dipengaruhi oleh kemampuan mikroba
dalam sistem bioflok untuk membentuk agregat. Salah satu faktor yang
berpengaruh terhadap pembentukan bioflok adalah komunikasi antar sel–sel bakteri
pembentuk bioflok yang disebut dengan Quorum Sensing (QS).
Penelitian ini bertujuan menelaah mekanisme QS bakteri dalam karakter
dan fungsi bioflok pada sistem akuakultur. Penelitian ini terdiri dari empat tahap
eksperimental, yaitu (1) pengaruh penghambatan QS terhadap karakteristik dan
fungsi bioflok, (2) pengaruh penambahan molekul sinyal QS terhadap karakteristik
dan fungsi bioflok, (3) pengaruh penambahan molekul sinyal QS terhadap
konsumsi bioflok oleh ikan lele, dan (4) pengukuran konsentrasi molekul sinyal QS
pada kolam lele. Untuk tahap satu sampai tiga, suspensi bioflok diperoleh dari
bioflok yang dikultur dalam bioreaktor dengan menggunakan N-NH4Cl sebagai
sumber nitrogen. Vanillin digunakan sebagai QS inhibitor pada percobaan pertama
untuk menunjukkan pengaruh QS inhibitor pada pembentukan agregasi mikroba
dalam bioflok dan karakteristik bioflok.
Hasil menunjukkan penambahan 0.30 mg L-1 vanillin secara signifikan
mampu menurunkan agregasi mikroba, ukuran partikel dan konsentrasi protein
bioflok. Di sisi lain, penambahan molekul sinyal QS secara signifikan mampu
meningkatkan konsentrasi protein dan karakteristik fisik bioflok, seperti yang
ditunjukkan oleh peningkatan total padatan tersuspensi, volume flok dan ukuran
partikel bioflok. Menariknya penambahan molekul sinyal QS juga mampu
meningkatkan kapasitas penghapusan total amonia nigtrogen pada resuspensi
bioflok dan tingkat konsumsi bioflok oleh ikan lele hampir dua kali lipat. Penentuan
konsentrasi sinyal QS dalam kolam kolam lele skala produksi dengan masa
pemeliharaan yang berbeda dengan menggunakan Chromobacterium violaceum
sebagai reporter menunjukkan bahwa konsentrasi molekul – molekul sinyal QS
meningkat seiring dengan peningkatan masa pemeliharaan. Hasil penelitian ini jelas
menunjukkan bahwa mekanisme QS mikroba berperan penting dalam pembentukan
bioflok dan karakter bioflok yang dihasilkan baik karakter fisik maupun nutrisi
bioflok serta berpengaruh terhadap fungsi bioflok dalam menurunkan konsentrasi
TAN di dalam media pemeliharaan dan tingkat konsumsi bioflok serta fungsinya
menunjang pertumbuhan ikan.
Collections
- MT - Fisheries [2935]