Show simple item record

dc.contributor.advisorChikmawati, Tatik
dc.contributor.advisorSulistijorini
dc.contributor.authorRukmana, Engka
dc.date.accessioned2018-09-17T03:15:17Z
dc.date.available2018-09-17T03:15:17Z
dc.date.issued2018
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/93795
dc.description.abstractTumbuhan paku terestrial merupakan komponen penting dalam sebuah hutan tropis yang mampu beradaptasi di berbagai lingkungan. Tumbuhan paku penting untuk dipelajari mengingat sejarah panjang tumbuhan paku yang mampu bertahan dan beradaptasi terhadap perubahan lingkungan. Perubahan lingkungan dalam suatu ekosistem dapat mempengaruhi tipe reproduksi tumbuhan paku. Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC) memiliki beragam jenis ekosistem yang menjadi habitat dari tumbuhan paku terestrial. Penelitian ini dilakukan untuk mengidentifikasi keanekaragaman spesies tumbuhan paku terestrial berdasarkan kajian morfologi dan struktur reproduksi, membandingkan tipe reproduksi tumbuhan paku pada tiga ekosistem berbeda serta menganalisis faktor lingkungan yang mempengaruhi sebaran spesies tumbuhan paku terestrial pada tiga ekosistem berbeda di TNGC. Penelitian ini terdiri dari eksplorasi dan pengamatan morfologi dan struktur reproduksi untuk penyusunan kunci identifikasi dan deskripsi. Eksplorasi dilakukan pada tiga jenis ekosistem berbeda yaitu hutan heterogen, hutan homogen dan kawasan restorasi di Desa Seda dan jalur pendakian Palutungan dengan metode purposive sampling. Pengamatan struktur reproduksi dengan mengamati ciri dan letak sori; bentuk dan letak indusium; bentuk, warna dan ornamentasi spora. Faktor lingkungan dan sebaran tumbuhan paku dianalisis menggunakan Canonical Correlation Analysis (CCA). Spesies-spesies yang berperan penting di setiap ekosistem dianalisis berdasarkan Indeks Nilai Penting (INP). Sebanyak 53 spesies tumbuhan paku ditemukan pada tiga ekosistem di TNGC. Seluruh spesies tersebut diklasifikasi ke dalam 28 genera dan 15 famili. Thelypteridaceae memiliki anggota spesies terbanyak yaitu 12 spesies dengan 6 genera. Dari 53 spesies, 32 spesies bertipe reproduksi seksual, 11 spesies bertipe apogami, 3 spesies tidak diketahui struktur reproduksinya, dan 7 spesies belum ditemukan sporanya. Antar famili tumbuhan paku dibedakan berdasarkan ciri habitus, tipe frond, letak sori, tipe spora dan bentuk spora. Antar genera dalam satu famili dibedakan dari ciri bentuk frond, pola percabangan, vena, bentuk indusium, bentuk spora dan tipe apertura. Ciri pembeda antar spesies dalam satu genus adalah tipe sisik, bentuk tepi lamina, permukaan perispor dan crest fold. Keanekaragaman spesies paku dari seluruh lokasi termasuk dalam kategori sedang. Tipe ekosistem tidak mempengaruhi tipe reproduksi tumbuhan paku di TNGC. Faktor lingkungan yang paling berpengaruh pada sebaran dan keanekaragaman tumbuhan paku pada tiga ekosistem adalah suhu. Nilai INP tertinggi menunjukkan spesies yang berperan penting dalam suatu ekosistem. Nilai INP tertinggi di hutan heterogen Seda adalah A. capillus-veneris, di hutan homogen pinus yaitu P. biaurita, kawasan restorasi yaitu P. aquilinum. Nilai INP tertinggi di jalur Palutungan di hutan heterogen adalah P. longipinnula, di hutan homogen pinus yaitu C. aridus dan kawasan restorasi yaitu M. speluncae.id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcPlant biologyid
dc.subject.ddcTerestrial fernid
dc.subject.ddc2016id
dc.subject.ddcBogor-Jawa Baratid
dc.titleKeanekaragaman Tumbuhan Paku Terestrial pada Tiga Jenis Ekosistem di Taman Nasional Gunung Ciremaiid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordhutan heterogenid
dc.subject.keywordhutan homogenid
dc.subject.keywordmorfologiid
dc.subject.keywordrestorasiid
dc.subject.keywordtipe reproduksiid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record