Analisis Daya Saing Ekspor Mutiara Indonesia di Pasar Mutiara Dunia

Abstract

Mutiara Laut Selatan (South Sea Pearls) adalah komoditas prospektif dengan nilai perdagangan yang tinggi. Indonesia terdaftar sebagai 10 negara pengekspor utama mutiara ke pasar dunia dengan pangsa pasar tahun 2014 sebesar 1.26 persen. Produksi Mutiara Laut Selatan dalam negeri mencapai 43 persen dengan nilai yang hanya sebesar 32 persen. Hal tersebut membuktikan mutiara Indonesia belum mengutamakan kualitas dan hanya mementingkan volume produksi. Berkembangnya Freshwater Pearls dari Cina, menghambat pangsa pasar mutiara Indonesia. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis daya saing mutiara Indonesia di negara tujuan ekspor utama dan di pasar mutiara dunia dengan mengetahui permintaan mutiara Indonesia di pasar dunia terhadap negara pengekspor lainnya. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian adalah RCA dan model Almost Ideal Demand System (AIDS). Hasil dari penelitian menunjukkan Mutiara Indonesia memiliki daya saing kuat diantara negara pengekspor mutiara lainnya. Elastisitas harga sendiri Indonesia bernilai positif. Sedangkan, hubungan antara Indonesia dengan Australia dan Cina bersifat substitusi. Hal tersebut mengindikasi bahwa Indonesia tidak dapat bersaing dari segi harga untuk menyaingi mutiara Australia dan Cina pada pasar mutiara dunia.