Show simple item record

dc.contributor.authorIskandar, Heri
dc.date.accessioned2010-04-29T01:34:33Z
dc.date.available2010-04-29T01:34:33Z
dc.date.issued2007
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/9349
dc.description.abstractPenurunan tingkat pendengaran adalah salah satu dampak negatif pencemaran lingkungan sebagai akibat dari intensitas suara dari mesin modern selama proses produksi. Kota Tangerang merupakan salah satu kawasan industri di Indonesia yang berpeluang menimbulkan pencemaran udara. Tujuan penelitian adalah mengukur tingkat kebisingan indoor dan mengidentifikasi tingkat gangguan pendengaran para karyawan, mengkaji variabel paling dominan yang berpengaruh pada penurunan tingkat pendengaran para karyawan, dan mengkaji bentuk keterkaitan antara kebisingan dan penurunan tingkat pendengaran. Variable eksternal yang berpengaruh pada penurunan tingkat pendengaran pada penelitian ini adalah umur, masa kerja, riwayat penyakit yang berhubungan dengan pendengaran (otitis media, hypertensi, trauma capitis, TBC, dan diabetes melitus), dan kebisingan tempat tinggal. Penelitian dilakukan pada Bulan April sampai dengan Mei 2006 di Kawasan Industri Kota Tangerang. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode observasi (expost facto) dengan pendekatan cross sectional. Industri terpilih dalam penelitian ini sebanyak 30 industri yang terdiri atas 8 industri pangan, 6 industri baja, 5 industri kayu/furniture, 3 industri kulit/sepatu, 4 industri tekstil, dan 4 industri plastik, dengan jumlah responden 300 orang. Berdasarkan hasil penelitian kebisingan tempat kerja yang melebihi nilai ambang batas yang ditetapkan (85 db) adalah industri baja mencapai 96,02 db, industri tekstil mencapai 88,13 db, dan industri kayu/furniture mencapai 88,12 db. Faktor dominan utama yang berpengaruh pada penurunan tingkat pendengaran karyawan adalah kebisingan tempat tinggal, penyakit, umur (industri pangan), masa kerja (industri baja dan kayu/furniture), kebisingan tempat tinggal dan penyakit (industri kulit/sepatu), umur (industri tekstil), dan penyakit (industri plastik). Berdasarkan hasil analisis spearman correlation, penurunan tingkat pendengaran karyawan berkorelasi positif nyata dengan umur, masa kerja, penggunaan alat pelindung telinga dan riwayat penyakit yang berhubungan dengan pendengaran karyawan (otitis media, hypertensi, trauma capitis, TBC, dan diabetes melitus).id
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)
dc.subjectBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subjecthearing lossid
dc.subjectnoiseid
dc.titleKajian Dampak Kebisingan (Dalam Lingkungan Pabrik) Terhadap Penurunan Tingkat Pendengaran Karyawan Di Kawasan Industri Kota Tangerangid


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record