dc.description.abstract | Diabetes mellitus merupakan gangguan metabolik yang ditandai dengan
kondisi hiperglikemik. Obat antidiabetik oral seperti metformin dan glibenklamid
dapat memberikan efek samping seperti asidosis laktat, anoreksia, tekanan darah
rendah, dan hipoglikemik. Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa ekstrak air
angkak dan bekatul memiliki aktivitas antioksidan dan antihiperglikemik sehingga
berpotensi sebagai alternatif pengobatan diabetes. Penelitian ini dilakukan untuk
menguji efektivitas pemberian kombinasi ekstrak air angkak dan ekstrak air bekatul
dalam menurunkan kadar glukosa darah. Penelitian ini dilakukan secara in vivo
menggunakan 25 tikus jantan strain Sprague-Dawley yang diinduksi aloksan secara
intraperitoneal kemudian dibagi menjadi kelompok normal, kontrol positif (dosis
glibenklamid 5mg/kg bb), kontrol negatif, kombinasi 1 (dosis ekstrak air angkak 20
mg/kg bb dan ekstrak air bekatul 1400 mg/kg bb), dan kombinasi 2 (dosis ekstrak
air angkak 40 mg/kg bb dan ekstrak air bekatul 700 mg/kg bb). Pemberian
kombinasi 1 dapat mempertahankan bobot badan tikus serta dapat menurunkan
kadar glukosa darah hingga 31.10% pada hari ke 9, sedangkan kelompok perlakuan
kombinasi 2 dapat menurunkan kadar glukosa darah hingga 22.99% pada hari ke 6
setelah penetapan kondisi hiperglikemik. | id |