Show simple item record

dc.contributor.advisorBahtiar, Rizal
dc.contributor.authorLathifah, Faritha Nur
dc.date.accessioned2018-08-28T06:46:43Z
dc.date.available2018-08-28T06:46:43Z
dc.date.issued2018
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/93028
dc.description.abstractPembangunan Kota Surabaya sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) tahun 2010-2015 dan 2016-2021 mengutamakan pembangunan berwawasan lingkungan dan berbasis pada ekologi. Sejalan dengan hal tersebut, pemerintah menargetkan Surabaya untuk memiliki luasan Ruang Terbuka Hijau hingga 35%. Perluasan RTH diantaranya diwujudkan dengan melakukan perbaikan serta pembangunan taman-taman tematik, perluasan jalur hijau, dan perbaikan drainase. Investasi lingkungan yang dilakukan Pemerintah Surabaya berdampak pada keadaan lingkungan Kota Surabaya yang menjadi lebih baik sehingga memberi manfaat bagi masyarakat. Tujuan penelitian ini adalah untuk: (1) Mengetahui persepsi masyarakat terkait pengaruh dari adanya investasi lingkungan dan mengurutkan prioritas investasi lingkungan yang diinginkan masyarakat di Kota Surabaya; (2) Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi kesediaan masyarakat untuk membayar retribusi lebih besar dari tarif yang ditetapkan sebelumnya; dan (3) Mengestimasi nilai Willingness to Pay (WTP) masyarakat terhadap tarif retribusi. Metode analisis yang digunakan meliputi analisis deskriptif kualitatif dan kuantitatif yang dihitung dengan skala likert; analisis regresi logistik; dan analisis contingent valuation method. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masyarakat Surabaya merasakan bahwa lingkungan Kota Surabaya menjadi lebih baik setelah dilakukannya investasi lingkungan; masyarakat menginginkan pemerintah untuk memprioritaskan peningkatan kelancaran lalu lintas sebagai fokus utama untuk diperbaiki dalam pelaksanaan investasi lingkungan selanjutnya; faktor-faktor yang mempengaruhi kesediaan masyarakat untuk membayar tarif retribusi lebih besar dari yang telah ditetapkan sebelumnya adalah faktor usia, jumlah tanggungan, dan pendapatan; dan WTP masyarakat untuk membayar retribusi parkir bernilai Rp 3.288 per kendaraan, WTP Pedagang Kaki Lima (PKL) yang tidak resmi untuk membayar retribusi tempat bernilai Rp 10.000 per hari, WTP pedagang di Sentra PKL untuk membayar retribusi tempat bernilai Rp 26.857 per m2 per bulan. Hasil perhitungan WTP menunjukan bahwa kesediaan masyarakat untuk membayar tarif retribusi meningkat dari nilai awal yang ditetapkan pemerintah. Hasil penelitian ini dapat menjadi bahan evaluasi bagi pemerintah untuk terus mempertahankan kebijakan pembangunan dengan memperhatikan keberlanjutan lingkungan, sosial, dan ekonomi.id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcEnvironment Economicsid
dc.subject.ddcInvestmentid
dc.subject.ddc2017id
dc.subject.ddcSurabaya-JATIMid
dc.titleAnalisis Pengaruh Investasi Lingkungan Terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Surabayaid
dc.typeUndergraduate Thesisid
dc.subject.keywordinvestasi lingkunganid
dc.subject.keywordKota Surabayaid
dc.subject.keywordpendapatan asli daerahid
dc.subject.keywordwillingness to payid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record