Show simple item record

dc.contributor.advisorKusumastanto, Tridoyo
dc.contributor.advisorNababan, Benny Osta
dc.contributor.authorFadlilanissa, Alfi
dc.date.accessioned2018-08-28T01:53:53Z
dc.date.available2018-08-28T01:53:53Z
dc.date.issued2018
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/92847
dc.description.abstractKecamatan Mauk merupakan daerah yang terkena abrasi sepanjang 8.200 m dengan laju abrasi 20,90 m/tahun. Salah satu wilayah yang mengalami abrasi adalah Desa Tanjung Anom dengan abrasi sejauh 600 m (2013). Tujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasi persepsi masyarakat terhadap abrasi pantai, mengidentifikasi indeks kerentanan Desa Tanjung Anom terhadap abrasi, mengestimasi nilai kerugian ekonomi yang ditanggung masyarakat akibat abrasi, mengidentifikasi faktor-faktor yang memengaruhi masyarakat mengeluarkan biaya untuk pencegahan abrasi dan memberikan rekomendasi kebijakan untuk mengatasi abrasi di Desa Tanjung Anom. Metode penelitian yang digunakan adalah survei dan metode pengambilan sampel pada penelitian ini adalah sensus. Metode analisis yang digunakan yaitu analisis deskriptif, Livelihood Vulnerability Index (LVI), penilaian kerusakan, dan Metode Perbandingan Eksponensial (MPE). Hasil penelitian menunjukkan bahwa penyebab abrasi adalah faktor alam dan faktor manusia. Dampak dari abrasi yang dirasakan adalah kerusakan bangunan, kehilangan lahan dan bangunan, dan kehilangan pendapatan karena tidak dapat melakukan aktivitas ekonomi. Nilai LVI Desa Tanjung Anom adalah 0,47 yang menunjukkan bahwa Desa Tanjung Anom merupakan daerah yang sangat rentan terhadap abrasi. Total kerugian ekonomi masyarakat dihitung berdasarkan kerugian yang dialami, yaitu sebesar Rp 729.325,00 per tahun per KK. Total biaya pencegahan yang dilakukan responden adalah sebesar Rp 77.739,00 per tahun per KK. Faktor-faktor yang berpengaruh signifikan pada responden untuk mengeluarkan biaya pencegahan abrasi adalah variabel pendapatan, jarak rumah ke laut, frekuensi banjir, lama tinggal di Desa Tanjung Anom, dummy status lahan, dan dummy status kependudukan. Hasil analisis alternatif kebijakan penanganan abrasi yang diperoleh yaitu penanaman mangrove, pembangunan dinding pantai, pembuatan alat pemecah ombak, pembuatan sabuk pantai, dan pembuatan struktur hybrid.id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcEnvironment Economicsid
dc.subject.ddcEconomic Lossid
dc.subject.ddc2015id
dc.subject.ddcTangerang Bantenid
dc.titleEstimasi Kerugian Ekonomi Akibat Abrasi (Studi Kasus: Desa Tanjung Anom, Kecamatan Mauk, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten).id
dc.typeUndergraduate Thesisid
dc.subject.keywordabrasiid
dc.subject.keyworddesa Tanjung Anomid
dc.subject.keywordkerugian ekonomiid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record