Pengendalian Gulma pada Tanaman Kelapa Sawit Utara (Elaeis guineensis Jacq.) di Kebun Tanah Gambus PT. Socfindo, Kab. Batubara, Sumatera: Identifikasi Gulma Resisten Terhadap Campuran Herbisida Glifosat dan 2,4-D.
Abstract
Pengendalian gulma di perkebunan merupakan aspek penting untuk
mencapai produksi kelapa sawit yang maksimal. Pengendalian pada gulma
resisten dapat meningkatkan biaya pengendalian gulma. Kegiatan magang
dilakukan selama empat bulan pada bulan Februari sampai Juni 2017 di PT.
Socfindo Kebun Tanah Gambus, Sumatera Utara dengan tujuan memperoleh
pengetahuan serta pengalaman dalam hal pengelolaan perkebunan kelapa sawit
baik dalam aspek teknis dan manajerial dan identifikasi gulma resisten terhadap
campuran herbisida glifosat dan 2,4-D. Metode untuk menentukan identifikasi
gulma resisten terlebih dahulu ditentukan gulma dominan tertinggi pada suatu
areal dengan koefisien komunitas yang seragam yaitu pada blok 63/1997 dan
71/2012. Gulma yang terpilih dilakukan pengamatan pada persen kematian gulma
dominan dengan tiga ulangan pada setiap spesies di masing–masing blok. Hasil
analisis vegetasi terdapat jenis gulma yang tumbuh pada tanaman sawit masa
TBM dan TM di Kebun Tanah Gambus Divisi III sebanyak 39 jenis gulma dengan
gulma dominan yaitu gulma Cyperus kyllingia dengan NJD 20,82% dan
selanjutnya Axonopus compressus dengan NJD 16,51%. Pengamatan resistensi
gulma terhadap semprotan campuran herbisida glifosat 3% dan 2,4-D 1% dengan
rotasi tiga kali per tahun pada TM pada dua blok yang diamati menunjukkan
gulma yang mengalami gejala resisten yaitu Axonopus compressus dan Cyperus
kyllingia.