Show simple item record

dc.contributor.advisorFauzi, Akhmad
dc.contributor.advisorHidayat, Aceng
dc.contributor.authorParikesit, Bambang
dc.date.accessioned2018-08-16T08:42:45Z
dc.date.available2018-08-16T08:42:45Z
dc.date.issued2018
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/92637
dc.description.abstractIndonesia memiliki kekayaan alam yang melimpah terutama adalah mineral . Hal ini dipengaruhi oleh oleh kondisi geologi Indonesia yang terletak di tiga lempeng benua yaitu lempeng Eurasia, lempeng Indo-Australia dan lempeng Pacific, sehingga membentuk rangkaian gunung berapi sepanjang wilayah Indonesia. Hal ini yang membawa Indonesia menjadi salah satu negara yang kaya akan mineral tambang. Sektor yang memiliki nilai produksi mineral yang tinggi ini dapat memberikan kontribusi terhadap kesejahteraan masyarakat. Peran sektor pertambangan dan penggalian dalam pembangunan wilayah di implementasikan melalui strategi pro growth dimana sektor ini menjadi pemacu pertumbuhan ekonomi, pro job yang berarti bahwa sektor ini sebagai penyerap tenaga kerja, pro poor bahwa sektor ini akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat lingkar tambang dan daerah sekitar tambang serta pro environment dimana kegiatan sektor pertambangan dan penggalian harus sesuai dengan kaidah-kaidah yang selaras dengan pemeliharaan lingkungan hidup. Penelitian ini dilakukan di Provinsi Nusa Tenggara Barat terutama di wilayah Kabupaten Sumbawa Barat. Penelitian ini melibatkan 106 responden pegawai PT AMNT, 131 responden perusahaan yang berkontrak langsung dengan PT AMNT dan 55 responden pedagang kecil yang disekitar lingkar tambang yang terdapat di Kecamatan Jereweh, Kecamatan Maluk dan Kecamatan Sekongkang. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis peranan sektor pertambangan mineral serta sektor-sektor lainnya di Provinsi NTB, menganalisis keterkaitan antara sektor pertambangan mineral dengan sektor lainnya serta melihat pengaruh kegiatan pertambangan terhadap masyarakat lokal sekitar lingkar tambang. Metode analisis yang digunakan yaitu analisis PDRB, analisis seleksi potensi sektor unggulan, analisis keterkaitan antar sektor dan analisis keynesian multiplier. Hasil penelitian menunjukkan sektor pertambangan dan penggalian menjadi sektor yang memiliki peran yang dominan dan menonjol pada perekonomian di Provinsi NTB dengan nilai Locatient Quotient (LQ) sebesar 3,07 dan menduduki peringkat pertama dibandingkan dengan 11 sektor lainnya. Dari analisis Shift Share (SSA) sektor ini memiliki nilai sebesar 7,389,162.05 yang berarti bahwa sektor ini memberikan kontribusi terhadap PDRB dan tumbuh lebih cepat dari rat-rata nasional. Namun dari perhitungan pertumbuhan proposional sektor ini bernilai negatif (-) yang berarti bahwa sedang mengalami perlambatan kinerja, namun masih menempati posisi yang baik dalam perekonomian karena nilai pertumbuhan pangsa pasarnya masih positif (+). Namun begitu sektor pertambangan dan penggalian bukan menjadi sektor kunci karena nilai ITBL dan ITFL nya sebesar 0.8017 dan 0.8696 kurang dari 1. Sektor ini juga belum bisa menyerap output dari sektor lainnya dengan nilai DBL dan TBL nya hanya 0.0704 dan 1.1074 serta nilai DFL dan TFL yang lebih kecil dari sektor lainnya. Pada analisis angka pengganda sektor pertambangan dan penggalian juga belum bisa menjadi katalisator bagi pertumbuhan sektor lainnya dengan nilai lebih kecil dibandingkan dengan sektor lainnya. Pada pengganda output sektor ini hanya memiliki nilai 1.1074, pengganda pendapatan hanya sebesar 0.2746 dan pengganda tenaga kerja hanya sebesar 0.0068. Lebih kecil jika dibandingkan dengan sektor-sektor lain di perekonomian Provinsi NTB. Pada analisis keynesian multiplier dimana hal ini digunakan untuk melihat pengaruh lokal tambang hasilnya pada sektor ini memiliki dampak multiplier sebesar 1,23, dimana nilai tersebut menggambarkan sektor ini memberikan dampak ekonomi secara positif.Dari hasil perhitungan untuk dampak ekonominya maka jika pemerintah daerah Provinsi NTB ingin menumbuhkan perekonomian yang berorientasi pada peningkatan output maka sektor listrik, gas dan iar bersih yang harus di beri stimulus, jika berorientasi pada peningkatan pendapatan maka sektor jasa-jasa lainnya yang harus siberi stimulus, dan jika berorientasi pada perluasan kesempatan kerja maka sektor akomodasi makan dan minum yang harus diberikan stimulus oleh pemerintah daerah.id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcEconomic Resourcesid
dc.subject.ddcLand Economicsid
dc.subject.ddc2017id
dc.subject.ddcNusa Tenggara Baratid
dc.titlePeranan Sektor Mineral terhadap Perekonomian di Provinsi Nusa Tenggara Barat.id
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordmineralid
dc.subject.keywordpertambangan dan penggalianid
dc.subject.keyworddampak ekonomiid
dc.subject.keywordefek penggandaid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record