Show simple item record

dc.contributor.advisorDesniar
dc.contributor.advisorTrilaksani, Wini
dc.contributor.authorAditia, Rifki Prayoga
dc.date.accessioned2018-07-30T02:44:49Z
dc.date.available2018-07-30T02:44:49Z
dc.date.issued2018
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/92590
dc.description.abstractTelur ikan cakalang sebagai hasil samping pengolahan ikan asap dan ikan kayu potensial dimanfaatkan sebagai hidrolisat protein. Hidrolisis menggunakan fermentasi bakteri diharapkan menghasilkan peptida bioaktif yang bersifat antioksidan dan antibakteri pada hidrolisat protein telur ikan cakalang. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) menentukan pengaruh fermentasi spontan dan tidak spontan (starter) terhadap karakteristik mikrobiologi dan kimiawi selama fermentasi telur ikan cakalang; (2) menentukan aktivitas antioksidan dan antibakteri hidrolisat protein telur ikan cakalang dan; (3) menentukan profil asam amino dari hidrolisat protein telur ikan cakalang. Pembuatan hidrolisat protein menggunakan 3 perlakuan fermentasi yaitu: (1) fermentasi spontan (FS); (2) fermentasi menggunakan starter tunggal L. plantarum SK (5) (FL) dan; (3) fermentasi menggunakan bakteri endogenous serta ditambah bakteri L. plantarum SK (5) (FSL). Hasil pengamatan menunjukkan bahwa total BAL (bakteri asam laktat) pada perlakuan FS mengalami peningkatan selama 48 jam fermentasi dan selanjutnya menurun hingga akhir fermentasi. Total BAL pada perlakuan FSL mengalami perubahan yang statis selama fermentasi, sedangkan pada perlakuan FL total BAL mengalami penurunan selama 48 jam fermentasi dan kemudian cenderung statis hingga akhir fermentasi. Total mikroba aerob pada perlakuan FS dan FSL mengalami penurunan hingga jam ke-48 fermentasi dan kemudian jumlahnya sama dengan total BAL, sedangkan pada perlakuan FL total mikroba aerob dari awal hingga akhir fermentasi jumlahnya sama dengan total BAL. Peningkatan total asam terjadi pada ketiga perlakuan hingga jam ke-48 fermentasi yang diikuti oleh penurunan nilai pH. Nilai absorbansi pengujian asam amino bebas dan bobot hidrolisat protein pada perlakuan FS meningkat paling tinggi selama fermentasi, sedangkan pada perlakuan FL cenderung tetap dari awal hingga akhir fermentasi. Aktivitas antioksidan dari hidrolisat protein perlakuan FS dan FSL mengalami penurunan seiring bertambahnya waktu fermentasi, sedangkan pada perlakuan FL tidak terjadi perubahan selama fermentasi. Hasil pengujian aktivitas antibakteri menunjukkan bahwa zona hambat teringgi dengan kategori sedang terjadi pada hidrolisat protein perlakuan FL dan FSL pada konsentrasi 0.5 mg/μL dengan lama fermentasi 48 jam. Hidrolisat protein terpilih dari perlakuan FS, FSL dan FL mengandung 17 unsur asam amino. Asam amino yang paling tinggi keberadaannya adalah asam glutamat dan asam aspartat.id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcAquatic Product Technologyid
dc.subject.ddcCakalang Fish Roe Fermentationid
dc.subject.ddc2017id
dc.subject.ddcBogor, Jawa Baratid
dc.titleAktivitas Antioksidan dan Antibakteri Hidrolisat Protein Hasil Fermentasi Telur Ikan Cakalangid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordantibakteriid
dc.subject.keywordantioksidanid
dc.subject.keywordfermentasiid
dc.subject.keywordhidrolisat proteinid
dc.subject.keywordtelur ikan cakalangid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record