Show simple item record

dc.contributor.advisorPipih, Suptijah
dc.contributor.advisorWini, Trilaksani
dc.contributor.authorNiga, Maria Ivan Budju
dc.date.accessioned2018-07-30T02:44:01Z
dc.date.available2018-07-30T02:44:01Z
dc.date.issued2018
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/92585
dc.description.abstractAlbumin merupakan protein plasma yang paling banyak terkandung dalam tubuh manusia, yaitu sekitar 55-60%, terdiri dari rantai tunggal polipeptida dengan total kadar protein serum normal 3.8-5.0 g/100mL dan memiliki berat molekul 62.5-70 kDa. Albumin berfungsi untuk mempertahankan tekanan onkotik plasma, membantu metabolisme dan tranportasi obat-obatan serta senyawa endogen dalam tubuh terutama substansi lipofilik (fungsi metabolit, pengikatan zat dan transport carrier), anti-inflamasi, membantu keseimbangan asam basa karena banyak memiliki anoda bermuatan listrik dan antioksidan dengan cara menghambat produksi radikal bebas eksogen oleh leukosit polimorfonuklear. Albumin terdapat dalam berbagai jenis bahan makanan, salah satunya bersumber dari ikan gabus. Serum albumin ikan gabus terbukti mampu menggantikan Human Serum Albumin yang harganya relatif mahal, sukar diperoleh dan masih mengandalkan produk impor. Tujuan penelitian ini adalah menentukan lama waktu pengukusan dan karakterisasi tepung konsentrat protein ikan serta serum dari ikan gabus sebagai immunomodulator. Penelitian ini dilakukan melalui tiga tahap meliputi preparasi sampel ikan, isolasi serum albumin dari daging ikan gabus menggunakan empat perlakuan, dan filtrasi ekstrak ikan gabus dan penepungan daging kemudian dilanjutkan dengan karakterisasi serum dan tepung protein ikan. Tahap pertama dilakukan dengan tujuan untuk memisahkan daging ikan dengan kulit, jeroan dan kepala. Tahap kedua bertujuan memperoleh ekstrak terbaik isolasi ikan gabus. Tahap ketiga dilakukan untuk memperoleh dan mengkarakterisasi serum albumin dan tepung protein ikan gabus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proporsi tubuh ikan gabus didominasi oleh daging (47%) yang memiliki panjang tubuh ± 30 cm, sementara proporsi bagian tubuh lain meliputi kepala 16%; sisik 10%; kulit 15%; tulang 8% dan jeroan 4%. Ikan gabus berpotensi sebagai bahan baku penghasil albumin karena memiliki albumin yang tinggi yaitu 4,8 g/100 mL pada daging dan 37.6±0.15g/100 mL pada ekstrak terbaik. Serum albumin ikan gabus mengandung kadar albumin 4.6 g/100 mL, mineral Zn 0.6965±0.02; Fe 0.1235±0.012 dan Ca 6.2361±0.12, ukuran partikel 15-28 mikron, memiliki bobot molekul 63-70 kDa, memiliki pH 6.76, mengandung asam amino lisina, arginin, asam glutamat dan asam aspartat dan memiliki bilangan gelombang 1 644.96 cm-1. Tepung protein ikan memiliki kandungan gizi yang cukup tinggi dan memenuhi standar mutu SNI No.01-2175-1992 tentang persyaratan mutu standar tepung ikan dengan kadar protein 85.80%, abu 2.67%, air 9.26% dan mengandung albumin sebesar 3.8%. Tepung ikan gabus memenuhi standar mutu I. Berat molekul 201 dan 202 kDa dan serapan gelombang 1 644.96 cm-1 yang terdeteksi sebagai imunoglobulin G mengindikasikan bahwa serum memiliki potensi sebagai imunomodulator.id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcAquatiq Product Technologyid
dc.subject.ddcFish Productsid
dc.subject.ddc2017id
dc.subject.ddcBogor, Jawa Baratid
dc.titleIsolasi dan Karakterisasi Serum Albumin Ikan Gabus (C. striata) dan Potensinya sebagai Immunomodulatorid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordalbuminid
dc.subject.keywordisolasiid
dc.subject.keywordkarakterisasiid
dc.subject.keywordserum albuminid
dc.subject.keywordtepung protein ikanid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record