Show simple item record

dc.contributor.advisorSuprihatin
dc.contributor.advisorIndrasti, Nastiti Siswi
dc.contributor.authorChristiany, Ari
dc.date.accessioned2018-07-30T02:42:00Z
dc.date.available2018-07-30T02:42:00Z
dc.date.issued2018
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/92574
dc.description.abstractPerkembangan industri tekstil dari tahun ke tahun menyebabkan eksploitasi sumber daya air bersih yang tinggi. Hal ini disebabkan proses produksi industri tekstil tak lepas dari penggunaan air bersih dan menghasilkan polutan air limbah yang cukup tinggi. Prinsip Zero Water Discharge diharapkan dapat menekan angka limbah yang dibuang ke lingkungan. Saat ini banyak berkembang teknologi proses daur ulang air limbah industri, seperti nanoteknologi, membran distilasi bioreaktor, elektrokoagulasi, filtrasi - karbon aktif, dan ion exchange. Di Indonesia pengolahan limbah konvesional masih banyak ditemui, terbatas pada proses lumpur aktif aerobik dan anaerobik, proses kimia koagulasi – flokulasi, serta proses filtrasi-karbon aktif. Penelitian ini mengkaji proses daur ulang air limbah pada pengelolaan limbah bio-kimia dan karbon aktif. Proses daur ulang ini diharapkan dapat meningkatkan efisiensi proses dan menghemat biaya produksi. Percobaan optimasi pengolahan biologis dilakukan dengan membandingkan tingkat efektivitas jenis mikroba, yaitu campuran enzim mikroba lokal, campuran enzim mikroba high katalase, dan pencampuran keduanya. Penilitian ini mencari dosis dan jenis bakteri mana yang paling tinggi menurunkan COD. Pada proses biologis analisis dilakukan untuk parameter pH, TSS, nitrat dan phospat. Hasil penelitian menunjukkan jenis bakteri yang tidak terlalu signifikan mempengaruhi kinerja pada kolam biologis, namun dosis menunjukkan sangat berpengaruh. Penurunan COD setelah melewati tangki carbon aktif bisa mencapai rata-rata 96% dengan waktu kontak 20 menit. Percobaan ini dilakukan selama 24 hari, percobaan yang dilakukan yaitu menganalisis kemampuan karbon aktif untuk menurunkan nilai COD (Chemicals oksigen demand), Warna, pH, TDS (Total dissolved solid), TSS (Total suspended solid) pada air limbah baik setelah melalui proses kimia flokulasi dan koagulasi atau tanpa melalui proses kimia. Untuk mendapat kualitas air baku proses produksi, air limbah harus melewati proses bio-kimia. Analisis biaya perlu dilakukan untuk mengambil keputusan. Jenis pengolahan limbah paling ekonomis dipilih berdasarkan efektif biaya baik dari segi biaya operasi, perawatan paling rendah dan konsumsi bahan kimia yang dibutuhkan. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan jenis bakteri tidak mempengaruhi kinerja biologis, dosis yang paling baik adalah dosis 20 ppm, sedangkan penelitian karbon aktif menunjukkan efektif mengolah keluaran air limbah dan mampu menurunkan COD dengan persentase kemampuan rata-rata 96%, kemampuan menurunkan TSS 92% dan warna 98%, Dengan biaya sekitar 3800 rupiah per m3. Biaya pembelian air baku PDAM untuk proses industri 12.000 per m3, menunjukkan penghematan biaya hingga 8000 rupiah per meter kubikid
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcNatural resourcesid
dc.titlePotensi Aplikasi Daur ulang air dan Optimasi Pengelolaan Air Limbah Industri Tekstil untuk meningkatkan Keberlanjutan Lingkunganid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordDaur ulang airid
dc.subject.keywordlimbah tekstilid
dc.subject.keywordkarbon aktifid
dc.subject.keywordbakteri nutrisiid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record