Show simple item record

dc.contributor.advisorWiyono, Eko Sri
dc.contributor.advisorWisudo, Sugeng Hari
dc.contributor.authorSilmi, Amita Nucifera Nida
dc.date.accessioned2018-06-29T00:11:06Z
dc.date.available2018-06-29T00:11:06Z
dc.date.issued2018
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/92427
dc.description.abstractPendapatan nelayan adalah salah satu ukuran dalam menentukan taraf kehidupan nelayan. Pendapatan nelayan umumnya diperoleh dari sistem bagi hasil operasi penangkapan ikan. Sistem bagi hasil yang selama ini terjadi pada masyarakat nelayan dinilai tidak adil, sehingga nelayan akan mendapatkan pendapatan yang rendah. Pemerintah pun telah mengatur sistem bagi hasil dan telah menerapkan UU Sistem Bagi Hasil No 16 tahun 1964. Hal ini yang menjadi latar belakang diadakan penelitian ini. Penelitian telah dilakukan di Cisolok, Palabuhanratu dengan tujuan 1) menganalisis aspek sosial nelayan, 2) menganalisis pendapatan dan pengeluaran nelayan serta sistem bagi hasil, 3) menganalisis sistem bagi hasil pemilik kapal (juragan) dan ABK. Penelitian dilakukan sebagai studi kasus dengan metode pengambilan data dilakukan secara purposive sampling, dimana responden adalah nelayan yang mengoperasikan pancing. Jenis data yang dikumpulkan adalah 1) jumlah hasil tangkapan per kapal per trip, 2) biaya operasi penangkapan yang diperlukan, 3) pendapatan kotor dan bersih dari kapal penangkapan, 4) bagi hasil antara pemilik kapal, nakhoda dan anak buah kapal (ABK). Data-data tersebut diperoleh dari hasil wawancara, observasi langsung dan kuisioner. Berdasarkan hasil observasi diperoleh hasil rata-rata pendapatan kapal per bulan pada saat musim banyak ikan adalah Rp37.713.333 diperoleh untuk 20 kali trip sedangkan pada musim paceklik nelayan hanya ke laut 5-7 kali dan diperoleh rata-rata pendapatan kapal per bulan adalah Rp13.199.66. Hasil yang diperoleh oleh masing-masing kemudian akan dibagikan kepada pemilik, nakhoda dan ABK sesuai dengan kesepakatan yaitu 60% untuk pemilik kapal dan 40% untuk nakhoda dan nelayan. Pembagian untuk nakhoda adalah setengah dari 40% dan sisa 20% akan dibagi rata sebanyak jumlah nelayan yang melaut, di mana jumlah ABK yang ikut dalam operasi penangkapan adalah dua orang. Berdasarkan hasil di penelitian maka diperoleh simpulan bahwa 1) nelayan di Cisolok pada umumnya berpendidikan SMP dan mempunyai pengalaman melaut di atas 10 tahun, 2) rata-rata pendapatan kapal per bulan adalah Rp21.213.749 dan sistem bagi hasil kapal pancing di Palabuhanratu adalah 60% untuk pemilik kapal dan 40% untuk nakhoda dan ABK. Rata-rata jumlah pendapatan nelayan Cisolok per bulan adalah Rp2.121.375 dan berada di atas UMK Kabupaten Sukabumi. Dengan demikian sistem bagi hasil di Cisolok sudah baik, 3) sistem bagi hasil untuk kapal pancing di Palabuhanratu sudah menerapkan hampir semua peraturan yang ada tetapi kondisi nelayan belum sejahtera.id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcMarine Techologyid
dc.subject.ddcHand line fisheriesid
dc.subject.ddc2015id
dc.subject.ddcSukabumi-JABARid
dc.titlePola Bagi Hasil Pendapatan Nelayan Pancing di Cisolok.id
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordbagi hasilid
dc.subject.keywordCisolokid
dc.subject.keywordpancingid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record