Show simple item record

dc.contributor.advisorKustiyah, Lilik
dc.contributor.advisorRiyadi, Hadi
dc.contributor.authorNurulfuadi
dc.date.accessioned2018-06-26T04:36:50Z
dc.date.available2018-06-26T04:36:50Z
dc.date.issued2018
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/92375
dc.description.abstractDi negara berkembang seperti Indonesia masih dihadapkan oleh masalah kekurangan dan kelebihan gizi yang dikenal dengan istilah double burden malnutrition. Kelebihan dan kekurangan gizi dapat terjadi pada setiap periode kehidupan mulai dari bayi, remaja, dewasa, lansia, bahkan pada ibu hamil. Penelitian yang dilakukan di negara berkembang ditemukan bahwa masalah gizi kurang (Prentice 2006) dan gizi lebih terjadi pada rumah tangga dengan tingkat sosial ekonomi yang rendah (Lukito dan Wahlqvist 2006). Kekurangan dan kelebihan gizi pada ibu hamil selain berpengaruh terhadap kesehatannya juga akan berpengaruh terhadap tumbuh kembang janin mulai dari masa konsepsi sampai lahir (Sankilampi et al. 2013). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh karakteristik sosial ekonomi dan pertambahan berat badan ibu selama hamil terhadap berat badan lahir dan komposisi tubuh bayi. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi semua pihak dalam merumuskan kebijakan terkait masalah gizi pada ibu hamil dan bayi khususnya di Kecamatan Nanggung, Kabupaten Bogor. Penelitian ini menggunakan desain longitudinal. Penelitian dilakukan pada bulan Januari sampai dengan Mei 2017 di Kecamatan Nanggung. Jumlah responden dalam penelitian ini sebanyak 46 ibu hamil dan memenuhi kriteria inklusi tidak memiliki penyakit kronik atau infeksi, melakukan kunjungan antenatal pada trimester pertama kehamilan, melahirkan pada minggu ke 36 atau lebih dan kehamilan tunggal. Pengumpulan data primer dilakukan dengan wawancara menggunakan kuesioner dan pengukuran langsung, sedangkan data sekunder diperoleh dari laporan bulanan Bidan Desa dan laporan di buku KIA masing-masing subjek. Analisis data yang dilakukan meliputi analisis bivariat menggunakan uji korelasi Pearson dan Spearman serta analisis multivariat menggunakan uji Regresi Linier Berganda. Pengolahan dan analisis data dilakukan dengan menggunakan SPSS version 21.0. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan ibu tentang gizi dan kesehatan serta frekuensi pemeriksaan kehamilan merupakan variabel yang paling berpengaruh terhadap pertambahan berat badan ibu. Kedua variabel tersebut memberikan kontribusi pengaruh sebesar 9.1%. Hal ini karena pada saat melakukan pemeriksaan kehamilan ibu sering mendapatkan pendidikan kesehatan yang disampaikan oleh bidan sehingga meningkatkan pengetahuan ibu dalam hal melakukan perawatan kehamilan. Sejalan dengan penelitian Kever et al. (2014) yang menyatakan bahwa kunjungan antenatal mempengaruhi praktek diet ibu selama kehamilan yang berdampak pada tercapainya status gizi ibu yang normal. Ibu yang berpengetahuan baik dapat memilih dan merencanakan makanan dengan ragam dan kombinasi yang tepat sesuai dengan syarat-syarat gizi sehingga dapat memeliharan kandungannya dengan baik Pertambahan berat badan ibu signifikan berpengaruh terhadap berat badan lahir, lingkar kepala dan LiLA bayi. Kontribusi pengaruh terhadap berat badan lahir bayi sebesar 11.5%, terhadap lingkar kepala bayi sebesar 22.4%, dan terhadap LiLA bayi sebesar 24.6%. Pencapaian pertambahan berat badan Ibu berdampak pada proses kehamilannya, yang mana perubahan tubuh ibu berada dalam keadaan yang normal seperti denyut jantung, ukuran plasenta dan tali pusar yang normal sehingga transfer makanan dari ibu ke janin akan lebih baik dan berdampak pada outcome kelahiran yang normal pula. Salah satu indikator kesehatan ibu dan janin yakni dengan melihat pertambahan berat badan ibu selama hamil. Penelitian yang dilakukan oleh Lagiou et al. (2004) dan Giesta et al. (2015) menemukan bahwa pertambahan berat badan ibu signifikan berpengaruh terhadap massa bebas lemak. Pertambahan berat badan ibu yang normal berpengaruh terhadap ukuran bayi baru lahir yang normal. Sebaliknya, ukuran bayi baru lahir berada dalam batas yang tidak normal jika pertambahan berat badan ibu rendah atau berlebih. Pertambahan berat badan ibu, berat badan lahir bayi, dan tebal lipatan subscapular bayi merupakan faktor yang berpengaruh terhadap massa bebas lemak bayi. Secara keseluruhan ketiga variabel tersebut memberikan kontribusi pengaruh sebesar 76.5%. Adapun berat badan lahir dan tebal lipatan kulit subscapular bayi dapat menjelaskan massa lemak sebesar 67.3%. Berat badan lahir merupakan parameter pertumbuhan yang secara rutin di evaluasi pada bayi baru lahir (Lee et al. 2009) dan dapat digunakan untuk menilai komposisi tubuh bayi (Pietrobelli dan Tato 2005).id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcNutritionid
dc.subject.ddcMalnutritionid
dc.subject.ddc2017id
dc.subject.ddcJakartaid
dc.titleKarakteristik Sosial Ekonomi dan Pertambahan Berat Badan Ibu Selama Hamil Hubungannya dengan Berat Badan Lahir dan Komposisi Tubuh Bayi Pada Keluarga Miskinid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordberat badan lahir bayiid
dc.subject.keywordkomposisi tubuhid
dc.subject.keywordpertambahan berat badan ibuid
dc.subject.keywordstatus giziid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record