Show simple item record

dc.contributor.advisorSartono, Bagus
dc.contributor.advisorIndahwati
dc.contributor.authorSilaban, Irene Imelda Juliaty
dc.date.accessioned2018-06-26T04:22:24Z
dc.date.available2018-06-26T04:22:24Z
dc.date.issued2018
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/92340
dc.description.abstractInternet merupakan media Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) yang berkembang pesat dan diminati masyarakat Indonesia. Hal ini terlihat dari jumlah pengguna internet yang meningkat setiap tahunnya. Internet bukan hanya digunakan oleh kalangan dewasa tetapi juga anak-anak. Hasil Susenas 2016 diketahui 6.91 persen anak berumur 5-12 tahun pernah mengakses internet. Anak-anak belum bisa melindungi diri dari pengaruh sekitarnya, sementara pada periode tersebut rasa ingin tahu mereka sangat tinggi. Kemudahan mengakses internet menjadi masalah besar apabila anak-anak menggunakan internet secara berlebihan. Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kominfo) melakukan sosialisasi program internet sehat dan aman menuju internet cerdas, kreatif dan produktif (INCAKAP) dengan melakukan penyaringan terhadap situs berkonten negatif. Peningkatan jumlah pengguna internet pada anak perlu dimonitor hal ini untuk mengatasi dampak buruk penggunaan internet pada anak. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan mengetahui karakteristik anak-anak pengguna internet. Klasifikasi merupakan suatu operasi yang menempatkan objek pada suatu kelas tertentu berdasarkan karakteristiknya. Pohon klasifikasi (Classification Tree) merupakan bagian dari metode CART (Classfication and Regression Tree). Penelitian ini menggunakan pohon klasifikasi untuk membentuk klasifikasi pengguna internet pada kategori anak 5-12 tahun di Indonesia. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah hasil survei sosial ekonomi nasional (Susenas) yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2016. Data dalam penelitian ini memiliki proporsi yang tidak seimbang. Ketidakseimbangan data berakibat pada tidak sensitifnya klasifikasi yang dihasilkan pada data yang memiliki proporsi yang kecil (data minoritas) oleh karena itu perlu penanganan atas data tidak seimbang tersebut. Penanganan data tidak seimbang dilakukan dengan teknik oversampling dan undersampling tujuannya meningkatkan ketepatan klasifikasi yang dihasilkan. Penelitian ini bertujuan mengetahui karakteristik pengguna internet pada kategori anak usia 5-12 tahun, dengan melihat faktor lingkungan, demografi, sosial ekonomi, gender dan pendidikan orang tua. Selanjutnya, melihat pengaruh penerapan teknik oversampling dan undersampling dengan melihat ketepatan klasifikasi yang dihasilkan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan teknik oversampling dan undersampling dapat meningkatkan nilai sensitifitas sebesar 47.55 persen. Berdasarkan klasifikasi yang terbentuk diperoleh karakteristik utama pengguna internet pada kategori anak 5-12 tahun di Indonesia yaitu anak-anak yang tinggal pada rumah tangga dengan pengeluaran internet lebih dari Rp 100.000 per bulan dan anggota rumah tangga yang mengakses internet banyak.id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcStatistical applicationid
dc.subject.ddcStatistical methodid
dc.subject.ddc2016id
dc.subject.ddcIndonesiaid
dc.titleKarakteristik Pengguna Internet pada Kategori Anak Usia 5-12 Tahunid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordPohon klasifikasiid
dc.subject.keywordnternetid
dc.subject.keywordOversamplingid
dc.subject.keywordUndersamplingid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record