Show simple item record

dc.contributor.advisorKusharto, Clara
dc.contributor.advisorSetiawan, Budi
dc.contributor.authorFauziah
dc.date.accessioned2018-06-26T04:04:22Z
dc.date.available2018-06-26T04:04:22Z
dc.date.issued2018
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/92321
dc.description.abstractMasalah gizi kurang merupakan salah satu maslah gizi di Indonesia yang hingga saat ini belum menemui titik penyelesaian. Data Riskesdas 2007, 2010, dan 2013 memperlihatkan kecenderungan prevalensi gizi kurang pada semua kelompok umur. Pada balita gizi kurang dan gizi sangat kurang meningkat dari sebanyak 18.4% pada tahun 2007 menjadi 19.6% pada tahun 2013. Kecenderungan prevalensi remaja kurus (16-18 tahun) relatif sama tahun 2007 dan 2013 yaitu sebanyak 7.5%, sedangkan prevalensi remaja sangat kurus naik 0.4% menjadi 1.9% pada tahun 2013. Secara nasional, prevalensi gizi kurang kelompok usia dewasa adalah sebesar 8.7% di tahun 2013 (Kemenkes 2013). Masalah gizi kurang dapat diatasi dengan meningkatkan asupan energi dan protein. Salah satu pangan tinggi protein yang dapat menjadi alternatif untuk meningkatkan asupan energi dan protein adalah susu. Optimalisasi penanganan masalah gizi kurang melalui pemberian susu tinggi protein merupakan salah satu cara untuk meningkatkan asupan energi dan protein individu dalam upaya menurunkan prevalensi gizi kurang. Namun, rendahnya pengetahuan, motivasi dan tingkat kepatuhan individu dalam mengonsumsi susu sebagai produk intervensi tinggi protein menjadi salah satu faktor yang dianggap paling berpengaruh dalam keberhasilan individu meningkatkan berat badan. Salah satu upaya untuk menangani hal tersebut adalah dengan melakukan intervensi pendidikan gizi. Desain penelitian ini adalah Randomized Controlled Trial (RCT) pre-post study. Penentuan jumlah subjek berdasarkan hasil perhitungan diperoleh jumlah subjek minimal, yaitu 90 orang, dengan pertimbangan drop out (DO) 20% sehingga diperoleh subjek dalam penelitian ini adalah 114 orang. Subjek penelitian adalah laki-laki dan perempuan anak-anak, remaja dan dewasa yang merupakan siswa sekolah dasar, SMA/SMK dan mahasiswa di Institut Pertanian Bogor (IPB). Subjek harus memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi, serta bersedia mengikuti setiap tahapan penelitian hingga selesai dengan menandatangani inform consent. Kriteria inklusi dalam penelitian ini adalah kelompok umur anak-anak (8- 12 tahun), remaja (13-17 tahun) dan dewasa muda (18-30 tahun), dalam keadaan sehat dengan IMT 16.0 –18.4 kg/m2 untuk kelompok umur dewasa, sedangkan untuk kelompok anak-anak dan remaja menggunakan Z skor -3 SD s/d -2 SD. Kriteria eksklusi dalam penelitian ini adalah seseorang dengan intoleransi laktosa, alergi susu, memiliki masalah ginjal, dan memiliki riwayat atau menderita sindrom metabolik (Jantung koroner, hipertensi, dan arterosklorosis). Proses intervensi yang dilakukan dibagi menjadi dua grup yaitu grup perlakuan yang mendapatkan intervensi susu tinggi protein dan pendidikan gizi dan grup kontrol yang hanya mendapatkan intervensi pendidikan gizi. Formulir kepatuhan konsumsi susu diisi oleh subjek dengan didampinngi oleh guru dan/atau orangtua. Intervensi pendidikan gizi diberikan 30 menit setiap 2 minggu sekali oleh peneliti, dengan metode pendekatan konseling individu (face to face). Teknik yang digunakan adalah diskusi. Media pendidikan gizi yang digunakan adalah berupa flipchart dan cakram gizi Pengolahan dan analisis data menggunakan Microsoft Excel 2013 dan IBM SPSS versi 22. Data asupan diolah menggunakan software gizi yaitu nutrisurvey 2007 dan daftar komposisi bahan makanan (DKBM). Independent t-test untuk menganalis perbedaan antar grup. Uji korelasi pearson dan spearman digunakan untuk menganalisis hubungan antar variabel. Uji repeated ANOVA untuk menganalisis perubahan dalam setiap grup berdasarkan waktu pemantauan. Pengetahuan gizi subjek anak-anak dan remaja secara signifikan meningkat pada akhir intervensi di kedua grup sedangkan pada kelompok umur dewasa, peningkatan secara signifikan hanya pada grup kontrol. Tidak terdapat perbedaan signifikan tingkat kepatuhan subjek anak-anak antara bulan ke-1 dibandingkan dengan bulan ke-2 dan ke-3. Terdapat perbedaan signifikan tingkat kepatuhan kelompok remaja dan dewasa antara bulan ke 1, dibandingkan dengan bulan ke-2 dan ke-3. Motivasi konsumsi susu pada anak-anak didominasi oleh atribut daya tarik indera, pada subjek remaja didominasi oleh atribut kebiasaan dan pada kelompok dewasa didominasi oleh motivasi berdasarkan atribut kontrol berat badan. Terdapat perbedaan signifikan asupan energi dan protein antara grup perlakuan dibandingkan dengan grup kontrol di akhir intervensi, baik pada kelompok umur anak-anak, kelompok umur remaja maupun pada kelompok umur dewasa. Selisih tingkat kecukupan energi dan protein antara grup perlakuan dibandingkan dengan grup kontrol pada kelompok umur remaja dan kelompok umur dewasa berbeda signifikan di akhir intervensi. Sedangkan pada kelompok umur anak-anak, selisih tingkat kecukupan energi subjek tidak berbeda signifikan antara grup perlakuan dibandingkan dengan grup kontrol, namun berbeda sangat signifikan pada selisih tingkat kecukupan protein. Terdapat perbedaan signifikan selisih perubahan berat badan ditiap kelompok umur antara grup perlakuan dibandingkan dengan grup kontrol. Terdapat perbedaan signifikan selisih perubahan status gizi subjek anak-anak dan dewasa antara grup perlakuan dibandingkan dengan grup kontrol. Sedangkan selisih perubahan status gizi pada kelompok umur remaja, tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan antara grup perlakuan dibandingkan dengan grup kontrol. Pada akhir intervensi, terdapat perbaikan status gizi pada semua kelompok umur grup perlakuan yaitu dari status gizi kurang menjadi status gizi baik/normal. Tidak terdapat hubungan signifikan antara tingkat kepatuhan dengan berat badan dan status gizi di tiap kelompok umur.id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcNutritionid
dc.subject.ddcNutritional statusid
dc.subject.ddc2016id
dc.subject.ddcBogor-JABARid
dc.titleIntervensi Susu Tinggi Protein dan Tingkat Kepatuhan terhadap Pertambahan Berat Badan dan Status Gizi Anak Usia Sekolah, Remaja, dan Dewasa.id
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordpertambahan berat badanid
dc.subject.keywordstatus giziid
dc.subject.keywordsusu tinggi proteinid
dc.subject.keywordtingkat kepatuhanid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record