Show simple item record

dc.contributor.advisorBengen, Dietriech Geoffrey
dc.contributor.advisorBaskoro, Mulyono Sumitro
dc.contributor.advisorBaskoro, Mulyono Sumitro
dc.contributor.authorBurhanis
dc.date.accessioned2018-06-26T04:01:40Z
dc.date.available2018-06-26T04:01:40Z
dc.date.issued2018
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/92305
dc.description.abstractPulau Simeulue yang dikelilingi oleh terumbu tepi (fringing reefs), secara geografis termasuk ke dalam wilayah Kabupaten Simeulue, Provinsi Aceh yang berbatasan langsung dengan Samudera Hindia. Pulau ini terletak di bagian barat pulau Sumatera, dan merupakan salah satu kabupaten yang bertipologi kepulauan yang terpisah dari pulau Sumatera. Beragam jenis sumberdaya ikan yang sangat potensial dan bernilai ekonomis tinggi dijumpai di perairan Simeulue, dan salah satunya adalah ikan tuna. Ikan tuna menyebar di sebagian besar perairan Indonesia dan menjadi andalan ekspor non migas dari sektor perikanan. Tuna jenis sirip kuning (Thunnus albacares) dan tuna bambulo (Gymnosarda unicolor) merupakan jenis epipelagik yang potensial di perairan Simeulue Aceh, yang menyebar sampai ke perairan pesisir tidak jauh dari ekosistem terumbu karang. Jenis tuna ini belum banyak dipelajari karakteristik bio-ekologinya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui sebaran tuna sirip kuning dan tuna bambulo hasil tangkapan nelayan, serta karakter morfometrik dan asosiasi spesifiknya di perairan Kabupaten Simeulue. Penelitian dilakukan selama bulan Februari 2017 di perairan Simeulue Kabupaten Simeulue, Provinsi Aceh yang termasuk ke dalam Wilayah Pengelolaan Perikanan (WPP) 572, dengan menggunakan metode pengamatan dan pengukuran langsung kedua jenis tuna hasil tangkapan nelayan pada setiap stasiun penelitian dengan menggunakan alat tangkap pancing ulur, selanjutnya dianalisis menggunakan analisis komponen utama (Principal Component Analysis) dan analisis cluster. Hasil tangkapan tuna sirip kuning dan tuna bambulo yang tersebar pada ketiga stasiun penelitian di perairan Simeulue, terdiri dari tuna sirip kuning dengan kelas ukuran 35-105 cm dan tuna bambulo dengan kelas ukuran 40-110 cm. Sebaran karakter morfometrik tuna sirip kuning meliputi, stasiun Simeulue Barat ukuran (TB) lebih tinggi, stasiun Simeulue Timur (PD1), (JD1), (JD2), dan (JA) lebih panjang, sedangkan stasiun Teupah Selatan ukuran (PB), (PK), (PD2), dan (PP) lebih panjang. Sebaliknya sebaran karakter morfometrik tuna sirip kuning berukuran kecil, stasiun Simeulue Barat ukuran (PP) lebih kecil, stasiun Simeulue Timur (PB), (PK), (PD1), (PD2), (TB), (JD1), (JD2), dan (JA) berukuran kecil. Selanjutnya sebaran karakter morfometrik tuna bambulo berukuran besar (PD2), dan (TB) lebih panjang dan tinggi di temukan di stasiun Simeulue Barat, ukuran (PK), (PD1), (PP), (JD1), (JD2), dan (JA) stasiun Simeulue Timur memiliki ukuran lebih panjang. Sedangkan di stasiun Teupah Selatan memiliki ukuran (PB) lebih panjang. Tuna bambulo karakter morfometrik berukuran kecil, stasiun Simeulue Barat (PP), (TB), dan (JD1) lebih kecil, stasiun Teupah Selatan (PB), (PK), (PD1), (PD2), (JD2), dan (JA) berukuran kecil dari stasiun lainnya. Asosiasi spesifik tuna sirip kuning dan tuna bambulo di perairan Simeulue membentuk 3 (tiga) kelompok asosiasi pada tingkat similaritas 80.0%.id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcMarine Technologyid
dc.subject.ddcOceanographyid
dc.subject.ddc2017id
dc.subject.ddcAcehid
dc.titleSebaran, Karakter Morfometrik dan Asosiasi Tuna Sirip Kuning (Thunnus albacares) dan Tuna Bambulo (Gymnosarda unicolor (Ruppell)) di Perairan Simeulue Provinsi Acehid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordasosiasi, bambuloid
dc.subject.keywordkarakter morfometrikid
dc.subject.keywordperairan Simeulueid
dc.subject.keywordsirip kuningid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record