Pendekatan Akustik dalam Pendugaan Kelimpahan Cakalang (Katsuwonus pelamis) di Teluk Bone
View/ Open
Date
2018Author
Putri, A.Rini Sahni
Jaya, Indra
Pujiyati, Sri
Metadata
Show full item recordAbstract
Ikan cakalang merupakan salah satu ikan ekonomis penting yang tersebar di hampir seluruh perairan tropis. Ada berbagai jenis alat tangkap yang dapat digunakan untuk menangkap Cakalang antara lain pole and line, purse seine, gillnet dan handline. Akibatnya stok Cakalang rentan terhadap tangkapan yang berlebih. Oleh karena itu perlu dilakukan pemantauan dari waktu ke waktu terkait dengan kelimpahan ikan ini untuk menjamin keberlanjutan sumberdayanya. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui variasi densitas Cakalang di Perairan Teluk Bone dengan pendekatan metode akustik secara temporal (siang dan malam), vertikal (kedalaman perairan) dan horizontal (spasial).
Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu metode akustik dengan menggunakan menggunakan Split Beam Echosounder Type Simrad EY 60 dengan frekuensi 120 kHz yang dioperasikan dengan kapal latih Sekolah Usaha Perikanan Menengah (SUPM) Bone berukuran 30 GT. Survei dilakukan secara kontinyu siang dan malam dengan rata-rata kecepatan kapal 6 knot. Survei akustik dilakukan di sekitar rumpon Cakalang Perairan Teluk Bone dan kelimpahan Cakalang di Perairan Teluk Bone hingga kedalaman 40 m. Adapun threshold yang digunakan untuk pengolahan data akustik adalah sebesar -67.0 dB hingga -47.0 dB. Survei perikanan dilakukan untuk memberikan gambaran mengenai perikanan Cakalang di Teluk Bone. Survei perikanan pada dua titik pendaratan Cakalang dari Perairan Teluk Bone, yaitu Sinjai dan Luwu, untuk mengumpulkan data panjang dan berat Cakalang. Selain itu, data oseanografi yang diperoleh dari satelit, digunakan untuk memberikan gambaran kondisi lingkungan Perairan Teluk Bone ketika dilakukan survei.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa kisaran target strength Cakalang adalah -67.0 dB hingga -47.5 dB, atau setara dengan panjang ikan sebesar 8 cm – 76 cm yang terdeteksi dari permukaan hingga kedalaman 40 m. Secara temporal, densitas Cakalang pada siang hari lebih ke arah permukaan pada kedalaman 24 m dengan rata-rata densitas 37 ekor/1000m³, sedangkan pada malam hari berada pada perairan yang lebih dalam dengan kedalaman 28 m dengan rata-rata densitas 27 ekor/1000m³. Secara vertikal, densitas terbesar pada saat survei akustik dilakukan, terdeteksi pada kedalaman 5 m – 10 m dengan densitas sebesar 83 ekor/1000m³. Sementara secara horizontal densitas Cakalang yang tertinggi yaitu 188 ekor/1000m³, terdapat di Perairan Kolaka atau berada di Teluk Bone bagian selatan.
Collections
- MT - Fisheries [3011]