Aplikasi Bahan Humat, Pupuk Silika dan Abu Sabut Kelapa sebagai Bahan Amelioran Tanah Sawah
View/ Open
Date
2018Author
Telaumbanua, Setia Murni
Suwardi
Tjahyandari, Dyiah
Metadata
Show full item recordAbstract
Upaya peningkatan produksi padi dengan intensifikasi lahan menyebabkan
unsur hara terangkut melalui panen secara terus-menerus. Petani padi di Kepulauan
Nias, Sumatera Utara pada umumnya melakukan pemupukan nitrogen, fosfor dan
kalium tanpa penambahan bahan organik dan pupuk silika. Padahal kehilangan
bahan organik dan silika melalui panen cukup tinggi. Sebagian besar lahan sawah
diindikasikan berkadar bahan organik rendah. Kehilangan silika melalui panen padi
antara 150 hingga 300 kg/ha. Dengan demikian perlu dilakukan pemupukan
berimbang supaya tanah tetap sehat. Penambahan bahan silika diberikan dalam
bentuk pupuk SipadiHS sedangkan penambahan bahan organik dapat diberikan
dalam bentuk bahan humat. Selain itu, Kepulauan Nias sangat banyak menghasilkan
sabut kelapa yang merupakan limbah dari pembuatan minyak kelapa. Sabut kelapa
dapat diolah menjadi abu sabut kelapa yang mengandung kalium cukup tinggi, untuk
dapat dimanfaatkan sebagai bahan alternatif untuk substitusi pupuk kalium.
Pemberian kombinasi bahan humat, pupuk silika dan abu sabut kelapa diharapkan
berpengaruh positif memperbaiki sifat-sifat kimia tanah serta peningkatan
pertumbuhan tanaman padi.
Penelitian ini dilakukan dalam dua tahap yaitu percobaan di rumah kaca dan
analasis tanah dan tanaman di Laboratorium Kimia dan Kesuburan Tanah IPB.
Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan Mei 2016 sampai bulan April 2017.
Rancangan percobaan yang digunakan pada percobaan ini adalah rancangan acak
lengkap faktor tunggal. Perlakuan yang diberikan merupakan kombinasi antara
bahan humat, pupuk silika dan abu sabut kelapa yang disubstitusi KCl pada dosis
yang bervariasi. Adapun dosis bahan humat setara 0 dan 15 l/ha; dosis pupuk silika
0 dan 0.85 ton/ha dan dosis abu sabut kelapa yang mengandung K2O 31% sebesar
0, 0.32 dan 0.66 ton/ha disubstitusi dengan KCl 0, 0.08 dan 0.16 ton/ha.
Hasil penelitian menunjukkan pemberian bahan amelioran meningkatkan
pH, Ca dapat dipertukarkan, Na dapat dipertukarkan, K dapat dipertukarkan,
Kapasitas Tukar Kation dan Kejenuhan Basa. Perlakuan terbaik adalah perlakuan
H1S1A2 (bahan humat 15 l/ha, silika 0.85 ton/ha dan abu sabut kelapa 0.66 ton/ha)
yang meningkatkan pH, Ca dapat dipertukarkan, Na dapat dipertukarkan, K dapat
dipertukarkan, Kapasitas Tukar Kation dan Kejenuhan Basa sedangkan silika
tersedia dan C-organik cenderung meningkat. Selain berpengaruh pada sifat kimia
tanah, kombinasi bahan amelioran tersebut juga berpengaruh terhadap pertumbuhan
tanaman padi yaitu meningkatkan tinggi tanaman dan jumlah daun.
Collections
- MT - Agriculture [3772]