dc.description.abstract | karena mengandung senyawa alelokimia berupa fenol dan flavonoid.
Penelitian bertujuan untuk mengetahui potensi ekstrak eceng gondok sebagai
bioherbisida untuk mengendalikan gulma pada pertanaman padi sawah. Penelitian
dilaksanakan pada November 2016 hingga Agustus 2017 di Kebun Percobaan
Cikabayan dan Laboratorium Ecotoxicology Waste and Bioagents, Departemen
AGH, IPB. Rancangan penelitian yang digunakan adalah RKLT dengan 1 faktor
dan 4 ulangan untuk uji pada gulma, dan 2 faktor dengan 3 ulangan untuk uji pada
padi. Faktor yang diuji pada gulma adalah konsentrasi ekstrak 0, 50, 100, 150, 200,
dan 250 g.l-1. Faktor yang diuji pada padi adalah konsentrasi ekstrak (0, 100, 200,
dan 300 g.l-1) dan waktu aplikasi ekstrak (0 MST, 1 MST, 2 MST, 3 MST, dan 4
MST). Hasil penelitian menunjukkan ekstrak eceng gondok dapat menekan tinggi
dan jumlah daun gulma pada konsentrasi 250 g.l-1 untuk gulma Echinochloa
colonum dan Ludwigia octovalvis. Konsentrasi ekstrak 150 g.l-1 memperlihatkan
penekanan tertinggi untuk gulma Fimbristylis miliacea. Ekstrak eceng gondok
dapat menekan tinggi, dan jumlah daun pada padi. Pengujian selama 7 minggu
menunjukkan konsentrasi 200 g.l-1 dan 300 g.l-1 pada waktu aplikasi 2 MST
menyebabkan toksisitas paling tinggi pada tanaman padi. | id |