Show simple item record

dc.contributor.authorSobariah, Enok
dc.date.accessioned2010-04-28T04:18:28Z
dc.date.available2010-04-28T04:18:28Z
dc.date.issued2007
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/9189
dc.description.abstractPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui toleransi bakteri probiotik terhadap kondisi asam dan garam empedu dan untuk membuktikan hipotesis bahwa air beroksigen berpengaruh positif terhadap pertumbuhan berat badan tikus dan pertumbuhan bakteri probiotik. Penelitian ini menggunakan tikus putih Spraque Douley sebanyak 45 ekor yang dibagi menjadi 3 kelompok, yaitu kelompok kontrol tanpa probiotik (A0), kelompok Lactobacillus casei Shirota (A1), dan Lactobacillus IS-7257 (A2) serta tiap kelompok mendapat 3 variabel perlakuan yaitu tanpa air beroksigen (B0), air beroksigen konsentrasi 50 ppm (B1), dan air beroksigen konsentrasi 80 ppm (B2). Pemberian air beroksigen dengan pencekokan dua kali sehari yaitu pagi dan sore masing-masing 3,25 dan 3,0 ml. Pengamatan terhadap berat badan tikus, fekal bakteri asam laktat, coliform dan bakteri anaerob dilakukan dalam 4 periode pengamatan yaitu sebelum perlakuan (C0), 3 hari perlakuan (C1), 7 hari perlakuan (C2) dan setelah pemberian diet normal selama 3 hari (C3). Hasil penelitian menunjukkan bahwa bakteri probiotik tahan terhadap asam dan garam empedu. Kombinasi air beroksigen dengan Lactobacillus casei Shirota dan Lactobacillus IS-7257 menghasilkan perubahan berat badan tikus (p< 0.05). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kombinasi air beroksigen 50 ppm dengan Lactobacillus IS-7257 (A2B1) meningkatkan secara nyata populasi bakteri asam laktat pada berbagai periode pengamatan. Jumlah bakteri asam laktat pada pengamatan 3 hari lebih tinggi bibandingkan dengan 0 hari dan 7 hari. Bakteri coliform dapat ditekan pada perlakuan air beroksigen 80 ppm dengan Lactobacillus casei Shirota (A1B2). Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa konsentrasi air beroksigen 50 ppm dan 80 ppm masing-masing mempunyai manfaat meningkatkan bakteri probiotik dan menurunkan bakteri coliform secara in vivo, sehingga diharapkan akan membantu meningkatkan kesehatan saluran pencernaan dan penyerapan gizi menjadi lebih baik.id
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)
dc.subjectBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subjectOxygenated waterid
dc.subjectprobiotic bacteriaid
dc.subjectviabilityid
dc.titleViabilitas Bakteri Probiotik In Vitro Dan Pengaruh Pemberian Air Beroksigen Terhadap Viabilitas Bakteri Probiotik Secara In Vivoid


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record