| dc.description.abstract | Penelitian ini bertujuan untuk melihat respon pertumbuhan tanaman induk dan anakan akibat perlakuan pemangkasan anakan, serta melihat pengaruh pemangkasan anakan terhadap perubahan senyawa karbohidrat yang dihasilkan oleh tanaman sagu. Penelitian dilaksanakan di unit perkebunan sagu PT National Sago Prima, Selat Panjang, Kabupaten Kepulauan Meranti, Riau pada bulan Februari-Juni 2017. Penelitian menggunakan Rancangan Kelompok Lengkap Teracak (RKLT) dengan satu faktor yaitu perlakuan pemangkasan anakan dan tiga ulangan. Perlakuan pemangkasan anakan sagu dapat memberikan pengaruh yang berbeda nyata dengan kontrol pada pertumbuhan tanaman anakan. Pada tanaman induk tidak memberikan hasil yang berbeda nyata. Pertumbuhan tanaman induk dalam fase lambat sehingga proses inisiasi pelepah baru berlangsung lambat. Inisiasi pelepah baru yang lambat disebabkan oleh hara yang tersedia terbagi dengan anakan yang tumbuh dalam rumpun. Perlakuan pemangkasan anakan sagu tidak memberikan pengaruh yang nyata terhadap tanaman kontrol pada hasil analisis sampel dalam banir peubah kadar air, kadar pati dan kadar gula tereduksi. Kadar air yang terdapat dalam banir sagu yaitu 50,0–69,0%. Kadar pati di dalam banir sagu pada tanaman kontrol dan dengan pemangkasan anakan yaitu 13,0–31,7%. Metabolisme pati sebagai cadangan makanan dan senyawa karbohidrat dalam tanaman sagu dapat selalu tersedia dan kadarnya hanya berkurang dalam jumlah kecil meskipun telah digunakan dalam regenerasi tunas baru pada anakan yang diberi perlakuan pemangkasan. Kadar gula tereduksi dalam sampel banir yaitu 2,1–18,3%. Pemangkasan anakan berpengaruh sangat nyata pada peubah kadar serat kasar pada tanaman anakan. Tanaman anakan dalam fase pertumbuhan vegetatif sehingga sintesis senyawa metabolit sebagian besar digunakan untuk pembentukan dan perkembangan organ vegetatif seperti anak daun, pelepah dan rimpang. | id |
