Analisis Ekonomi Kelembagaan Usahatani Padi Organik pada Aliansi Petani Padi Organik Boyolali, Kabupaten Boyolali.
Abstract
Selama ini arah kebijakan pemerintah lebih tertuju kepada pengembangan
beras kualitas medium, sehingga pasar beras bergerak ke arah pasar persaingan
sempurna (PPS). PPS membuat petani hanya mendapatkan keuntungan normal.
Aliansi Petani Padi Organik Boyolali (Appoli) berfungsi sebagai wadah
menyelesaikan permasalahan usahatani padi, khususnya pengembangan padi
organik. Tujuan penelitian adalah: (1) menganalisis perbedaan struktur biaya dan
pendapatan usahatani padi organik dengan anorganik; (2) Menganalisis faktorfaktor
ketidakberlangsungan ekspor beras organik Appoli dan peran kelembagaan
Appoli terhadap usahatani padi organik petani; (3) Menganalisis tata kelola dan
biaya transaksi kelembagaan Appoli. Hasil penelitian menunjukkan petani organik
sertifikasi SNI terbukti menghemat biaya tunai sebesar 6,15% dan petani
internasional menghemat sebesar 10,93% dibandingkan petani anorganik.
Pendapatan yang diterima petani organik lebih besar dibandingkan dengan petani
anorganik, sedangkan didapatkan juga dengan sertifikasi Internasional belum
menjamin petani internasional mendapat pendapatan yang lebih tinggi. Dari
analisis pendapatan diketahui bahwa pendapatan petani bukan merupakan faktor
utama yang membuat Appoli berhenti melakukan ekspor. Faktor-faktor tersebut
adalah mahalnya biaya sertifikasi organik internasional, petani organik masih
dalam taraf pembelajaran, belum adanya koperasi yang fokus pada penanganan
pasca panen dan pemasaran beras organik, dan pembayaran hasil panen petani
organik tidak dilakukan secara langsung. Namun dengan ketidakberlanjutan
tersebut membuat Appoli tetap berusaha untuk memperbaiki kelembagaan dan
tetap memberikan peran dan fungsi utamanya sebagai kelembagaan tani terhadap
petani organik. Dari analisis biaya transaksi didapatkan bahwa pengeluaran
terbesar adalah biaya sertifikasi internasional. Sedangkan pada biaya produksi
didapatkan bahwa upah pengurus dan pekerja cukup tinggi dibandingkan dengan
pengeluaran biaya yang lain.