Golongan Senyawa dan Kandungan Fitokimia Antiviral Makroalga Laut sebagai Antivirus bagi Cucumber Mosaic Virus (CMV).
View/ Open
Date
2017Author
Santoso, Satria Yukiadi
Kawaroe, Mujizat
Subhan, Beginer
Metadata
Show full item recordAbstract
Makroalga adalah spesies alga yang berfotosintesis. Makroalga dianggap sebagai sumberdaya biologis yang memiliki beragam potensi dalam bidang pertanian. Kandungan senyawa bioaktif pada makroalga memiliki efek bakterisida, antiviral, dan fungisida terhadap patogen pada tanaman. Penelitian ini bertujuan mengetahui dan menguji golongan senyawa antiviral yang dapat dimanfaatkan sebagai antiviral bagi salah satu virus penting pada Cucurbitaceae Cucumber Mosaic Virus (CMV). Sebanyak 7 sampel makroalga dikumpulkan dari pantai Pulau Panjang, Kepulauan Seribu. Ekstrak metanol makroalga diekstrak bahan aktifnya menggunakan rotary evaporator. Ekstrak diencerkan dalam 5% 2-methoxyethanol kemudian disemprotkan pada tanaman uji Gomphrena globosa dan Chenopodium amaranticolor dan dibiarkan 1 malam, kemudian tanaman diinokulasi secara mekanis dengan inokulum CMV yang sebelumnya telah diperbanyak. Parameter yang diamati yaitu waktu inkubasi, jumlah lesio lokal nekrotik (LLN) yang muncul, tingkat hambatan relatif (THR), deteksi virus secara kualitatif dengan metode Dot Immunobinding Assay (DIBA) dan analisis kualitatif fitokimia. Data yang didapatkan dianalisis dengan ANOVA menggunakan software SAS. Hasil menunjukkan bahwa ekstrak makroalga dapat menghambat virus dengan waktu inkubasi 7-10 hari pada kedua jenis tanaman indikator dibandingkan dengan tanaman tanpa perlakuan (3 hari). Pada tanaman G. globosa, beberapa perlakuan menunjukkan tidak adanya LLN dengan THR berkisar 62.5-100%. Sedangkan pada tanaman C. amaranticolor jumlah LLN sekitar 4.5–35 lesio, berbeda nyata dibandingkan dengan tanaman tanpa perlakuan yang mencapai 213 lesio dan menunjukkan THR berkisar 83.38 – 97.87%. Makroalga yang memiliki kemampuan menekan virus yang tinggi adalah jenis Dictyota cervicornis, Sargassum sp, Padina australis, dan Laurencia majuscule. Makroalga terpilih memiliki kandungan flavonoid, saponin, dan steroid yang diduga memiliki kemampuan untuk menekan infeksi virus dengan kadar yang berbeda-beda.