Show simple item record

dc.contributor.advisorSutrisno
dc.contributor.advisorSugiyono
dc.contributor.advisorThahir, Ridwan
dc.contributor.authorAdhiguna, Rizky Tirta
dc.date.accessioned2018-04-18T08:14:57Z
dc.date.available2018-04-18T08:14:57Z
dc.date.issued2018
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/91597
dc.description.abstractPenelitian yang dilakukan bertujuan menentukan model dari kurva laju pengisian gabah untuk tingkat malai gabah yang berbeda, terkait dengan terjadinya peningkatan bobot gabah dan bertambahnya waktu pengisian gabah setelah anthesis (pembungaan). Penelitian ini menggunakan tiga model pertumbuhan yaitu model eksponensial, model logistik dan model Gompertz menggunakan bobot 1000 butir gabah dalam menentukan laju pengisian gabah dari tingkat malai yang berbeda untuk varietas Sintanur dan IPB-4S. Pemilihan model dilakukan dengan uji kesesuaian menggunakan koefisien determinasi (R2), Root mean square error (RMSE) dan Aikake’s Information Criterion (AIC). Penelitian ini menghasilkan nilai R2, RMSE dan AIC untuk model Gompertz secara berturut-turut 0.999, 0.224, -9.949 (gabah dari malai primer varietas Sintanur), 0.997, 0.353, -4.512 (gabah dari malai sekunder varietas Sintanur); 1.000, 0.131, -16.376 (gabah dari malai primer varietas IPB-4S); 0.999, 0.266, - 7.877 (gabah dari malai sekunder varietas IPB-4S), dan menunjukkan bahwa model Gompertz sebagai model yang terbaik untuk menentukan laju pengisian bobot seribu butir gabah dari malai primer dan sekunder di kedua varietas Sintanur dan IPB-4S . Lebih lanjut penelitian ini juga melaporkan karakteristik pengeringan lapisan tipis gabah dari malai primer dan sekunder di kedua varietas Sintanur dan IPB-4S. Kondisi percobaan lapisan tipis gabah pada suhu 35oC, 45oC, 55oC dengan RH 45%, 50%, 55% dengan kecepatan aliran udara konstan 1 m/s. Beberapa model digunakan untuk menjelaskan kesesuaian model terhadap data pengeringan lapisan tipis gabah yaitu model Lewis, model Henderson-Pabis dan model Page. Penentuan model terbaik digunakan kriteria R2 dan (SE). Hasil penelitian menunjukkan bahwa model matematis pengeringan lapisan tipis gabah dari malai primer dan sekunder di kedua varietas Sintanur dan IPB-4S mengikuti model Page. Penelitian ini selanjutnya juga melakukan perbandingan karakteristik fisikkimia dan mutu giling gabah dari malai primer dan sekunder di kedua varietas Sintanur dan IPB-4S. Tanaman padi di kedua varietas tersebut ditanam dan gabah yang dihasilkan pada saat panen dilakukan analisis mengenai karakteristik fisik, komposisi kimia dan mutu giling gabah dari malai primer dan sekunder. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik fisik-kimia dan mutu giling yang meliputi ukuran, volume, bobot 1000 butir, densitas, kadar air, kadar lemak kasar, kadar protein kasar, kadar serat, beras kepala, beras patah dan menir serta kekerasan memiliki perbedaan nyata dari malai primer dan sekunder di kedua varietas Sintanur dan IPB-4S, tetapi tidak terdapat perbedaan pada bentuk gabah, kadar abu dan derajat putih dari malai primer dan sekunder di kedua varietas tersebut.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)id
dc.subject.ddcAgricultural Machinesid
dc.subject.ddcRice grainid
dc.subject.ddc2016id
dc.subject.ddcBogor-JABARid
dc.titleKarakteristik Pengeringan Gabah Dan Mutu Beras Dari Berbagai Tingkat Malai.id
dc.typeDissertationid
dc.subject.keywordgabahid
dc.subject.keywordmalaiid
dc.subject.keywordmodelid
dc.subject.keywordmutuid
dc.subject.keywordpengeringanid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record