| dc.description.abstract | Kecamatan Bungku Selatan adalah salah satu wilayah di Sulawesi Tengah yang memiliki hutan mangrove. Hutan mangrove banyak dimanfaatkan oleh masyarakat baik secara langsung yaitu mengambil kayu untuk keperluan kayu bakar dan peralatan rumah tangga maupun secara tidak langsung yaitu untuk kegiatan memancing, mengambil kerang dan menjadi penahan ombak. Pemanfaatan ini erat kaitannya dengan nelayan Suku Bajo yang saat ini telah menetap di wilayah Kecamatan Bungku Selatan. Suku Bajo memiliki beberapa masalah seperti kemiskinan, tingkat pendidikan yang rendah, pola kehidupan yang hanya bergantung pada laut, tertinggal dalam pembangunan dan mental, serta eksploitasi hasil laut. Di Kecamatan Bungku Selatan, semua desa yang memiliki hutan mangrove dihuni oleh sebagian besar nelayan Suku Bajo dan kondisi hutan mangrove tersebut beberapa mengalami kerusakan parah. Kondisi tersebut dapat mengindikasikan bahwa perilaku Suku Bajo akan berhubungan dengan keterlibatan mereka dalam memanfaatkan dan melestarikan hutan mangrove.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perilaku (pengetahuan, sikap, tindakan) nelayan Suku Bajo, faktor-faktor yang berhubungan dengan nelayan Suku Bajo dalam pemanfaatan hutan mangrove secara lestari dan kondisi hutan mangrove di Bungku Selatan. Penelitian ini menggunakan metode survei dengan unit analisis individu di tiga desa Kecamatan Bungku Selatan. Jumlah sampel penelitian ini sebanyak 89 orang dan merupakan nelayan Suku Bajo. Analisis data yang digunakan adalah teknik analisis statistik deskriptif dan bivariat pearson korelasional dengan menggunakan program SPSS 23.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan nelayan Suku Bajo tentang hutan mangrove dalam kategori sedang, memiliki sikap positif namun kurang didukung dengan tindakan memperbaiki kondisi hutan mangrove. Faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku nelayan Suku tersebut ditinjau dari karakteristik nelayan, umur nelayan berhubungan positif dengan tindakan, jumlah pendapatan berhubungan negatif dengan sikap maupun tindakan dan tanggungan keluarga berhubungan positif dengan tindakan serta penerapn norma adat berhubungan positif dengan tindakan. Kondisi ekologis hutan mangrove di Kecamatan Bungku Selatan tergolong kurang baik yang diindikasikan dengan semakin berkurangnya luas hutan mangrove, hilangnya air tawar, semakin sedikitnya hasil tangkapan dan hasil tangkapan yang berukuran kecil. | id |