dc.description.abstract | Terumbu karang adalah ekosistem purba, megah, dan tinggi produktivitas serta keanekaragamannya. Terumbu karang bertumbuh setiap tahun dengan ukuran yang berbeda-beda tergantung pada kondisi lingkungan sekitar. Penelitian mengenai laju pertumbuhan terumbu karang sudah banyak dilakukan, namun prediksi laju pertumbuhan karang menjadi topik yang menarik dan belum banyak diteliti. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan model laju pertumbuhan Porites lutea berdasarkan lingkar tahunan dengan metode logika fuzzy. Suhu permukaan laut adalah salah satu faktor kunci yang mempengaruhi laju pertumbuhan terumbu karang. Analisis Indian Ocean Dipole (IOD) menemukan 5 (lima) fenomena, ditandai oleh kenaikan suhu permukaan laut yang cukup signifikan. Lima fenomena tersebut terjadi pada tahun 1966-1967 (+IOD), 1969-1970 (-IOD), 1973-1974 (-IOD), 1983-1984 (-IOD), serta tahun 1987-1988 (+IOD).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa lingkar tahunan Porites lutea di stasiun sisi utara Pulau Tunda polanya mengikuti fluktuasi suhu permukaan laut. Stasiun di sisi selatan Pulau Tunda tidak mengikuti pola fluktuasi suhu permukaan laut. Lokasi di sisi utara berhadapan langsung dengan perairan terbuka dan tidak terlindung dari pulau-pulau di sekitar, sedangkan stasiun di sisi selatan berhadapan langsung dengan Pulau Jawa, Provinsi Banten. Simulasi laju pertumbuhan menunjukkan bahwa Porites lutea akan mampu beradaptasi terhadap perubahan iklim. Pada tahun 2030 hingga 2085, Porites lutea menyusut 0,8 cm/tahun dari rerata laju pertumbuhannya. Tahun 2085 hingga 2100 Porites lutea bertumbuh 0,1 cm/tahun. Berdasarkan proyeksi suhu permukaan laut pada rentang tahun 1900-2100, anomali suhu permukaan laut akan terus naik hingga mencapai 0,45 °C. | id |